Thursday, 29 November 2018

Pasti Dapat Pentingnya Pemberian Terhadap Guru Dalam Menjalankan Kiprah Di Kala Milennial

Pentinya santunan terhadap guru dalam menjalankan kiprah di kala milennial – Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Peringatan HGN setiap tahun merupakan salah satu momentum penting untuk mengingatkan seluruh komponen bangsa untuk memperlihatkan santunan terhadap guru dalam menjalankan tugasnya.

Pentinya santunan terhadap guru dalam menjalankan kiprah di kala milennial PASTI BISA Pentingnya Dukungan Terhadap Guru dalam Menjalankan Tugas di Era Milennial
Dukungan terhadap guru dalam menjalankan kiprah (doc.matrapendidikan.com)

Artikel pendidikan singkat kali ini sengaja diturunkan dalam rangka menyambut HGN tanggal 25 November 2018.

Tugas guru tidak menjadi lebih ringan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Justru dalam kala milennial, kiprah guru semakin menerima tantangan dalam mencerdaskan anak bangsa.

Konsekuensi kemajuan di kala milennial tersebut semakin kasatmata menempatkan guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi. Media berguru yang ada ketika ini ibarat komputer dan internet, juga tak kalah gesit dalam menyajikan info yang diperlukan penerima didik. 

Peserta didik sudah sanggup mengakses aneka info aneka macam disiplin ilmu berkaitan dengan bahan belajar, dalam waktu relatif singkat, cepat melalui gadget yang dimilikinya

Jika demikian adanya maka kiprah guru dalam pendidikan, bukan lagi menjadi sumber dan pemberi info belaka kepada penerima didik. Guru perlu mengubah kiprahnya menjadi perantara antara info dengan kebutuhan info penerima didik.

Guru tidak lagi semata-mata bertugas mengajar melain membuat situasi dan kondisi yang dinamis bagaimana siswa sanggup berguru di ruang kelas. Mengantarkan penerima didik berinteraksi dengan aneka disiplin ilmu pengetahuan dari aneka macam sumber yang ada.

Selain itu, kiprah guru dalam pembelajaran yang tak kalah penting ialah sebagai motivator kreatif. Peran ini dinilai sangat strategis di kala milennial ini. Bagaimana tidak? Melalui dorongan semangat dan sugesti seorang guru, penerima didik sanggup berguru secara mandiri.

Peserta didik berusaha mencari dan mengolah info yang diperlukan di bawah bimbingan guru melalui aneka metode pembelajaran yang ada.

Apa pun metode yang dipakai guru dalam pembelajaran, tujuannya ialah bagaimana penerima didik sanggup belajar. Kerangka berpikir guru dalam pembelajaran ialah bagaimana penerima didik sanggup berguru dengan baik. 

Strategi yang ditempuh guru melalui penyusunan perangkat mengajar yang manis dan aplikabel hanyalah salah satu upaya membuat bagaimana penerima didik sanggup berguru dengan baik dan menyenangkan.

Mengingat semakin penting dan beratnya kiprah guru di kala milennial, perlu kiranya santunan penuh dan kasatmata dari semua unsur. Mulai dari penerima didik sendiri, orangtua/wali murid serta pemerintah.
Sinergisitas ke semua unsur tersebut pasti akan mengantarkan guru pada kiprah membelajarkan siswa secara mandiri, kreatif dan optimis.

Selamat Hari Guru Nasional.

Tuesday, 27 November 2018

Pasti Dapat 7 Hukuman Dan Eksekusi Ini Mungkin Pernah Anda Jalani Di Sekolah

7 Sanksi dan eksekusi ini mungkin pernah anda jalani di sekolah – Setiap sekolah sudah niscaya mempunyai tata tertib. Tata tertib tersebut memuat banyak sekali aturan dan disiplin yang harus ditaati oleh warga sekolah. Guru dan siswa yakni dua kelompok warga sekolah yang harus menaati aturan dan disiplin sekolah.

 Sanksi dan eksekusi ini mungkin pernah anda jalani di sekolah PASTI BISA 7 Sanksi dan Hukuman Ini Mungkin Pernah Anda Jalani di Sekolah
Ilustrasi pelanggaran serta hukuman dan eksekusi di sekolah (matrapendidikan.com)

Untuk siswa, ada aturan dan disiplin berpakaian, berpenampilan, mencar ilmu dan lain sebagainya. Semua aturan dan disiplin tersebut harus ditaati dan dipatuhi oleh siswa. Umumnya aturan dan disiplin tersebut dalam bentuk tertulis.

Semua aturan dan disiplin disertai dengan hukuman atau hukuman. Mulai dari taraf ringan, berupa peringatan hingga hukuman dan eksekusi dalam bentuk agresi fisi, baik dilakukan oleh guru maupun oleh siswa sendiri.

Namun hukuman dan eksekusi yang diberikan kepada siswa bersifat mendidik. Apa saja eksekusi bagi siswa yang melanggar disiplin dan aturan di sekolah?

1.Pangkas rambut ‘gratis’

Hukuman pangkas rambut ‘gratis’ diberlakukan kepada siswa berambut tidak rapi, diberi pewarna rambut atau panjang sehabis diberi peringatan oleh guru. Namanya memang ‘gratis’ tetapi rambut yang tidak sesuai aturan atau melanggar aturan akan dipotong secara acak atau pada kepingan teretentu saja.

Siswa yang kena eksekusi ini sering merasa risih dengan penampilan rambutnya sehingga harus merapikan rambutnya kembali pada tukang pangkas.

2.Memungut sampah

Siswa yang terlambat tiba ke sekolah biasanya diberi hukuman memungut sampah atau membersihkan toilet sekolah. Sekolah yang mempunyai areal luas dan banyak pohon perindangan akan menerima eksekusi menentukan sampah.

Toilet sekolah yang sudah jorok akan menjadi lahan bagi siswa yang menerima eksekusi dari pelanggaran yang dilakukannya.

3.Push up

Siswa yang terlambat mengikuti suatu pelajaran, atau memasuki kelas atau tidak berpakaian rapi disuruh push up sekian kali. Semakin sering melanggar aturan ini semakin sering pula melaksanakan eksekusi ini.

4.Berdiri di lapangan dan menghadap bendera

Siswa ibarat ini biasanya sebab melanggar aturan tidak membawa perlengkapan sekolah ibarat topi dan dasi upacara bendera. Siswa disuruh oleh guru menghadap ke tiang bendera. Kalau cuaca panas, eksekusi ini tidak mengenakkan.

5.Berdiri di depan kelas

Berdiri di depan kelas tidak semua siswa yang menyukaiannya. Namun eksekusi ini diberlakukan bagi siswa yang melanggar disiplin belajar. Tidak mengerjakan PR atau tidak membawa perlengkapan belajar.

6.Pemanggilan orangtua

Pemanggilan orangtua sebagai hukuman biasanya ditujukan kepada siswa yang melanggar aturan sekolah ibarat sering bolos, membikin keributan selama belajar, atau sering tidak hadir. Dalam pelanggaran berat contohnya yakni melaksanakan tindakan yang mengarah kriminal.

Kalau sering-sering melaksanakan pelanggaran ini tentu semakin pula terjadi pemanggilan terhadap orangtua. Kasihan kan orangtuanya? Seolah-olah orangtua yamng mau sekolah. Betapa ruginya orangtua, mau bekerja terpaksa ditinggalkan demi memenuhi panggilan sekoalh.

7.Berlari mengelilingi lapangan upacara

Berlari mengelilingi lapangan upacara tentu bukanlah hukuman ringan untuk dilakukan. Apalagi lapangan upacara cukup luas dan suasana mulai panas oleh terik matahari.
Memang, perubahan paradigma pendidikan telah membuat suatu hukuman dan eksekusi kepada siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah. Aturan jewer telinga, cubit pinggang, memukul, bangkit dengan sebelah kaki dalam waktu tertentu dan sejenisnya sudah mulai dihentikan sebab dianggap tidak mendidik sifatnya.

Sunday, 25 November 2018

Pasti Dapat Kesejahteraan Dan Profesionalisme Guru Di Kala Milennial

Kesejahteran dan profesionalisme guru di era milennial – Hari ini Minggu 25 November 2018, bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN). Untuk memperingati HGN tahun ini, pemerintah melalui Kemendiknas  mengangkat tema, Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan era 21.

Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan era  PASTI BISA Kesejahteraan dan Profesionalisme Guru di Era Milennial
Peningkatan profesionalisme guru menuju era 21 (doc,.matrapendidikan.com)

Peringatan HGN merupakan bentuk penghargaan terhadap guru yang bernama Pahlawan Pembentuk Insan Cendikia. Guru telah berjuang mencerdaskan anak bangsa, membentuk manusia Indonesia sejati.

Perhatian terhadap profesi guru melalui peringatan HGN gotong royong telah ditetapkan menurut Kepres Nomor 78 Tahun 1994. Sejak itu peringatan HGN selalu mengangkat tema tertentu sesuai dengan perkembangan dalam dunia pendidikan.

Kesejahteraan dan profesionalisme guru ialah dua hal yang tak sanggup dipisahkan dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dan membentuk manusia cendikia yang sejati.

Yang sangat menggembirakan kita ialah kesejahteraan dan profesionalitas guru. Kesejahteraan guru boleh dikatakan sudah memadai sehingga guru benar-benar sanggup memusatkan perhatiannya pada kiprah sebagai pendidik. Penampilan guru sudah jauh berubah dari dekade sebelumnya.

Seiring dengan kesejahteraan, profesionalitas guru juga sudah membanggakan menyusul aktivitas sertifikasi yang diluncurkan pemerintah semenjak tahun 2007 silam melalui UU Nomor 14 perihal Guru dan Dosen.

Memang, kesejahteraan dan profesionalisme guru akan berdampak eksklusif terhadap peningkatan kinerja guru. Salah satu faktor kinerja guru ialah pemusatkan perhatian pada kiprah utama sebagai pendidik yang profesional. Muaranya ialah peningkatan kualitas pendidikan di negeri beribu pulau ini.

Jika guru memusatkan perhatiannya kepada kiprah dan profesinya, waktunya lebih banyak berada di daerah bertugas. Melayani penerima bimbing yang haus ilmu pengetahuan.

Tentu saja, guru perlu membagi waktu dengan baik antara kiprah dan keluarga. Selain mendidik generasi di luar sana, guru juga mendidik putra dan putrinya sendiri. Di lingkungan keluarga.

Di era ke-21 atau era milennial ini, ternyata guru juga tak luput dari banyak sekali tantangan. Salah satunya ialah tantangan dari penerima bimbing sendiri. Guru ketika ini bukan lagi menghadapi penerima bimbing yang ‘mirip’ generasi 70-qan atau 80-an. Dinamika sosial anak zaman now! Justru lebih meningkat intensitasnya.
Siswa juga tahu jikalau gurunya semua sudah profesional dan memperoleh derma profesi yang luar biasa. Dengan demikian mereka akan berharap ilmu dan pengetahuan yang lebih dari gurunya.

Dirgahayu HGN 2018.

Friday, 23 November 2018

Pasti Dapat Ribuan Guru Ikuti Gerak Jalan Jantung Sehat Di Batusangkar

Ribuan guru ikuti gerak jalan jantung sehat di batusangkar – Bupati Tanah Datar Ir.H Irdinansyah Tarmizi melepas secara resmi penerima gerak jalan jantung sehat di depan gerbang Lapangan Cindua Mato, Batusangkar, Minggu (25/11).

Ribuan guru ikuti gerak jalan jantung sehat di batusangkar PASTI BISA Ribuan Guru Ikuti Gerak Jalan Jantung Sehat di Batusangkar
Bupati Tanah Datar Ir.H.Irdinansyah Tarmizi menunjukkan sambutan sebelum melepas gerak jalan jantung sehat (matrapendidikan.com)

Berdasar pantauan admin matrapendidikan.com yang terjun pribadi ke lokasi, sebelum dilepas secara resmi oleh bupati, ribuan guru anggota PGRI dari aneka macam kecamatan di Tanah Datar sudah berkumpul di Lapangan Cindua Mato semenjak pagi. 

Pada bab awal sambutannya, Bupati Tanah Datar memberikan yel-yel Istimewa untuk guru. Yel-yel tersebut disambut ulang dengan meriah dan besar hati oleh guru yang memadati Lapangan Cindua Mato.

“Yes…(Guru), yes…PGRI)..yes…(Tanah Datar), guru…(yes…yes…yes…).” Demikian antara lain suara yel-yel bupati yang dijawab oleh para guru.

Bupati Ir.H.Irdinansyah Tarmizi mengakui bila dirinya juga berasal dari guru. Oleh alasannya yakni itu para guru bukan lagi menjadi hal aneh baginya. Lebih jauh, Bupati Luhak Nan Tuo itu memberikan ucapan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada guru.

Gerak jalan jantung sehat ini merupakan puncak acara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke- 73 yang dipusatkan di Batusangkar. Ribuan guru penerima gerak jalan jantung sehat nampak memenuhi rute yang dilewati.

Sementara itu Ketua PGRI Tanah Datar Inhendri Abas, S.Pd,MM Dt.Rajo Tan basa juga mengucapkan terima kasih kepada guru yang sudah berkumpul di Batusangkar untuk mengikuti acara gerak jalan jantung sehat.

Ribuan guru ikuti gerak jalan jantung sehat di batusangkar PASTI BISA Ribuan Guru Ikuti Gerak Jalan Jantung Sehat di Batusangkar
Salah satu pemandangan lautan guru penerima gerak jalan jantung sehat di Batusangkar (matrapendidikan.com)

Kegiatan gerak jalan jantung sehat mengambil rute Lapangan Cindua Mato – Parak Juar – Simpang Asrama – Koto baranjak – Simpang Kiambang – Pincuran Tujuh – Ponco – Jati dan kembali ke Lapangan Cindua Mato.

Peserta gerak jalan jantung sehat juga mengikuti program doorprice yang hadiah utamanya dari Bupati Tanah Datar dan Ny.Emi Irdinansyah Tarmizi serta aneka macam hadiah menarik dari para donatur.
Selain gerak jalan jantung sehat, peringatan HGN dan PGRI ke- 73 yang dipusatkan di Batusangkar ini juga dimeriahkan dengan aneka macam pertandingan dan perlombaan. Di antaranya pertandingan bola voli putra dan putri di lapangan Cindua Mato, Lomba Tahfizul Qur’an di SDN 16 serta Lomba Paduan Suara dan Lagu Solo.

Wednesday, 21 November 2018

Pasti Dapat Untung Ada Gerak Jalan Jantung Sehat

Untung ada gerak jalan jantung sehat – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tanah Datar telah menyelenggarakan kegiatan Gerak Jalan Jantung Sehat dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke- 73 di Batusangkar, Minggu (25/11).

 Tanah Datar telah menyelenggarakan kegiatan Gerak Jalan Jantung Sehat dalam rangka memeri PASTI BISA Untung Ada Gerak Jalan Jantung Sehat
Guru akseptor foto bareng sebelum start gerak jalan jantung sehat (matrapendidikan.com)

Gerak Jalan Jantung Sehat merupakan puncak kegiatan Peringatan HGN dan HUT PGRI sehabis didahului oleh banyak sekali kegiatan pertandingan dan perlombaan. Ada pertandingan bola voli putra dan putri. Ada pula lomba Tahfizh dan Lomba Paduan Suara dan Lagu Solo.

Gerak Jalan Jantung Sehat tentulah ditunggu-tunggu oleh guru, termasuk admin sendiri. Pasalnya, selama ini acara sehari-hari seakan kurang menggerakkan anggota tubuh alias kurang berolah raga.

Aktivitas fisik yang sering terjadi dikala mengajar di ruang kelas, nyaris monoton. Berdiri, duduk dan sedikit berjalan dalam ruangan. Berjalan dari kantor majelis guru ke ruang kelas atau sebaliknya. Jam istirahat mengajarpun dimanfaatkan hanya duduk-duduk.

Berangkat dan pulang mengajar dengan memakai motor. Di rumah pun lebih banyak duduk menghadapi layar monitor komputer. Kadang-kadang tidak sempat lagi berolah raga atau sekadar menggerakkan fisik.

Untung ada kesempatan mengikuti Gerak Jalan Jantung Sehat yang diadakan pengurus PGRI Tanah Datar di Batusangkar. Gerak jalan ini menempuh jarak lebih kurang 7 kilometer. Mulai dari Gerbang Lapangan Cindua mato, Parak Juar, Simpang Asrama, Koto Baranjak, Simpang Kiambang, Jati dan kembali ke Lapangan Cindua Mato.

Sungguh menyenangkan ikut gerak jalan jantung sehat. Meskipun jarang bergerak namun tidak terasa capek sebab gerak jalan dilaksanakan secara massal bersama ribuan peserta.
Tentu saja, kegiatan serupa akan lebih sering diadakan dalam momen yang berbeda. Selain menyehatkan badan, gerak jalan jantung sehat juga bernilai refreshing dan menjalin silaturrahmi.

Monday, 19 November 2018

Pasti Dapat Semarak Peringatan Hgn Dan Hut Pgri Ke- 73 Di Upt Smpn 2 Lintau Buo

Semarak peringatan hgn dan hut pgri ke-73 di upt smpn 2 lintau buo – Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo dimulai dengan kegiatan upacara bendera. Upacara bendera yang berlangsung di halaman sekolah tersebut berjalan dengan hidmad, Senin (26/11).


 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  PASTI BISA Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Kreator program HGN dan HUT PGRI Osis foto bareng guru (jumar E/Rocestry/matrapendidikan.com)

Kontributor matrapendidikan.com Rahid Sikumbang dan Hadi Rahim yang meliput kegiatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 menginfokan, selain upacara bendera juga diadakan banyak sekali kegiatan menarik yang melibatkan siswa dan guru.

Ada pertunjukan bola futsal guru dan siswa anggota Osis dimana pemain kedua tim mengenakan daster dan sarung. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan bola tangan oleh guru wanita dan siswa wanita dari Osis dimana kedua tim juga mengenakan daster.

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  PASTI BISA Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Guru dan siswa berfoto narsis sebelum berlomba bola tangan (Rocestry/Jumar E/matrapendidikan.com)

Selain itu juga diadakan program khusus dari siswa untuk guru dalam membuat kesempatan memberikan ucapan selamat dan terima kasih untuk guru. Tidak hingga disana, usai program khusus di lapangan dilanjutkan dengan program khusus dengan masing-masing wali kelasnya.

Siswa cerdas akan patuhi aturan dan disiplin sekolah

Bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yaitu Pembina Osis Edy Samsul. Dalam amanatnya pembina Osis menyatakan bahwa siswa yang cerdas itu akan mematuhi aturan dan disiplin sekolah. Kenapa begitu?

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  PASTI BISA Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Inspektur upacara peringatan HGN dan HUT PGRI ke 72 di SMPN 2 Lintau Buo (Hadi R/matrapendidikan.com)

“Aturan dan disiplin sekolah itu ada hukuman dan hukumannya. Kalau siswa menerima hukuman atau hukuman, ia akan rugi. Persoalannya apakah siswa merasa rugi atau tidak kalau ia diberi hukuman atau hukuman. Siswa akan berpikir dan mencicipi sesuatu kerugian, baik waktu maupun  bahan pelajaran.” ujar Pembina Osis.

Selain itu ia juga mengingatkan bahwa hukuman dan eksekusi bagi siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah gotong royong dalam rangka membentuk huruf positif pada diri siswa untuk menyongsong masa depan.

Acara khusus dari siswa untuk guru

Sebelumnya, usai upacara bendera telah diadakan program khusus peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yang diselenggarakan oleh siswa yang tergabung dalam Osis dan Passusbra.   

Kegiatan ini merupakan ungkapan terima kasih dari siswa kepada guru. Devita Murniati dan Jingga Mahesa Putri tampil masing-masing memberikan ucapan serta puisi untuk guru Pahlawan Pembentuk Insan Cendikia.

Dalam sesi kegiatan ini, Kepala UPT SMPN 2 Lintau Buo Fauzi, S.Pd memberikan sambutan dengan ungkapan penuh haru. “Guru adakala mirip lilin dimana dirinya ikut terbakar demi menerangi lingkungan sekitarnya.”

 Rangkaian kegiatan memperingati Hari Guru Nasional  PASTI BISA Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Kepala SMPN 2 Lintau Buo memperlihatkan sambutan dalam program khusus yang diadakan Osis(Rahid S/matrapendidikan.com)

Kadang-kadang juga, ungkat Fauzi, S.Pd dengan nada berat lantaran haru, murid yang berbuat kekeliruan dan kesalahan sering guru yang disalahkan.

Sementara itu Pembina Osis, Edy Samsul yang diberi kesempatan memberikan sambutan menyampaikan bahwa guru akan gembira kalau muridnya berhasil di lalu hari. Oleh alasannya yaitu itu, perbaiki sikap, tindakan dan tingkah laris dalam berinteraksi dengan guru.

Lebih jauh dikatakannya, siswa dalam organisasi Osis dan Passusbra telah memperlihatkan kreativitas dalam keikutsertaannya memperingati HGN dan HUT PGRI ke- 73.

“Kalian memang jago dan untuk semua itu kami ucapkan terima kasih yang setingginya,” tutur Pembina Osis.

Kegiatan khusus HGN dan HUT PGRI ke- 73 yang diselenggarakan Osis dan Passusbra tersebut diakhiri dengan pelepasan balon ke udara, pemotongan camilan manis HGN dan HUT PGRI ke-73 dan bersalaman.

Guru dan siswa gunakan daster dan sarung

Dalam aturan yang telah dibentuk oleh Osis, pertunjukan bola futsal dan bola tangan mengenakan kostum daster dan sarung. Pembina Osis yang ikut dalam pertunjukan futsal justru sebelum pertunjukan sudah mencoba-coba mengenakan daster. Kemudian memperlihatkan agresi di depan guru sebagaimana layaknya peragawan di atas catwalk.

“Hahay…Ini hanya sekadar untuk menghilangkan kecanggungan mengenakan daster ketika bermain bola futsal nanti,” kata pembina Osis kepada kontributor.matrapendidikan yang diikuti gelak tawa guru dan siswa yang menyaksikan.

Pertunjukan futsal akibatnya dimenangkan oleh siswa dengan skor 5-4. Sedangkan bola tangan dimenangkan oleh tim guru dengan kedudukan 4-3.

Saturday, 17 November 2018

Pasti Dapat Serba Serbi Lensa Hgn Dan Hut Pgri Ke- 73 Di Smpn 2 Lintau Buo

Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo – Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera. Berbagai bentuk ungkapan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada guru sudah mengemuka di setiap sekolah.

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera PASTI BISA Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Guru melalui kepala sekolah mendapatkan karangan bunga dari murid Della Dwi Puspita yang tergabung dalam Osis (matrapendidikan.com)

Ada program khusus pemotongan masakan ringan bagus HUT PGRI, pemotongan masakan ringan bagus khusus di kelas bersama wali kelas. Kemudian kegiatan perlombaan dan pertandingan. Semua kegiatan tersebut menjadi hari istimewa dan menggembirakan bagi guru.

Kegiatan memperingati HGN dan HUT PGRI ke- 73 tersebut sudah berakhir. Namun masih menyisakan kesan dan kenangan tersendiri. Tidak hanya bagi  guru dan tenaga kependidikan melainkan juga bagi siswa.

Di UPT SMPN 2 Lintau Buo, kreator program peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 yaitu siswa. Mereka tergabung dalam Osis dan Passusbra. Di bawah bimbingan pembina, siswa telah merancang banyak sekali kegiatan sederhana namun menyebabkan kesan tersendiri.

Apresiasi terhadap kreasi siswa dalam mengadakan peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73, berikut ini disajikan kilas lensa serba-serbi untuk pengunjung Matra Pendidikan.


 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera PASTI BISA Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Pemotongan masakan ringan bagus ultah PGRI oleh kepala sekolah (matrapendidikan.com)

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera PASTI BISA Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Arsy Annisa menyuapkan masakan ringan bagus HUT PGRI ke kepala sekolah /matrapendidikan.com)

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera PASTI BISA Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Guru dengan kostum daster beraksi di depan kamera sebelum berlomba melawan siswa (matrapendidikan.com)

 di forum pendidikan tidak hanya dalam bentuk upacara bendera PASTI BISA Serba Serbi Lensa HGN dan HUT PGRI ke- 73 di SMPN 2 Lintau Buo
Siswa berbaris menampilkan gugusan abjal "Happy Teacher's Day" (matrapendidikan.com)
Simak juga : Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Terima kasih kepada semua kontributor foto yang mendukung penyajian artikel pendidikan ini.

Thursday, 15 November 2018

Pasti Dapat Semarak Lomba Masak Nasi Goreng Di Sekolah

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah – Siswa yang tergabung dalam Osis UPT SMPN 2 Lintau Buo mengadakan lomba memasak nasi goreng. Lomba yang mengusung tema, Membentuk Kakakter Siswa Melalui Kreativitas dalam Memasak tersebut diadakan sehari di sekolah tersebut, Selasa (27/11).

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah PASTI BISA Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Salah satu menu nasi goreng kreasi siswa (Hadi R/matrapendidikan.com)

Hadi Rahim, kontributor matrapendidikan yang meliput prosesi lomba dari awal hingga simpulan menginfokan bahwa lomba berlangsung sangat semarak dan dikuti oleh 11 kelas yang ada di UPT SMPN 2 Lintau Buo.

Proses memasak nasi goreng dibimbing oleh masing-masing wali kelas semoga acara siswa berjalan dengan sukses tanpa menerima hambatan dan hambatan yang berarti. Bimbingan wali kelas terutama sekali dalam memakai alat  menyerupai kompor minyak tanah dan peralatan memasak lainnya.

Tim penilai lomba memasak nasi goreng sebanyak 6 orang yakni Drs. Yulianis, Elfianti, S.Sn, Nefrida  (guru SBD), Arlis Anwar, S.Pd (Pakar Memasak), Ropi’u, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan) dan Edy Samsul (Pembina Osis).

Sehari sebelumnya, dalam suatu musyawarah dengan majelis guru dan tenaga kependidikan, Kepala UPT SMPN 2 Lintau Buo Fauzi, S.Pd mendukung lomba tersebut.

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah PASTI BISA Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Tim penilai menyempatkan diri foto bareng dengan salah satu kelas penerima lomba (Hadi R/matrapendidikan)

“Namun acara siswa tersebut harus diawasi atau dibimbing oleh wali kelas dan semua guru,” pesan Kepala Sekolah.

Sementara itu Pembina Osis UPT SMPN 2 Lintau Buo, Edy Samsul menyampaikan bahwa nasi goreng gotong royong bukan lagi hal gila bagi siswa. Di rumah, di restoran dan warung-warung sudah ada disediakan nasi goreng. 

Semarak lomba masak nasi goreng di sekolah PASTI BISA Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Dua penilai sedang merasakan nasi goreng kreasi siswa (Hadi R/matrapendidikan.com)

“Lomba ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mencurahkan kreasinya, baik dalam cita rasa maupun seni menghidangkan nasi goreng,” tutur pembina Osis.

Dari acara Lomba Memasak Nasi Goreng ini telah dihasilkan 11 kreasi siswa  Namun pemenang lomba akan diumumkan hari Senin mendatang.

Tuesday, 13 November 2018

Pasti Dapat Menggugah Kreasi Siswa Melalui Lomba Menciptakan Nasi Goreng

Menggugah kreasi siswa melalui lomba membuat nasi goreng – Mengajarkan ilmu pengetahuan kepada penerima didik, itu penting. Mengajarkan siswa bagaimana mencar ilmu mendapat ilmu pengetahuan, itu juga penting.

Menggugah kreasi siswa melalui lomba membuat nasi goreng PASTI BISA Menggugah Kreasi Siswa Melalui Lomba Membuat Nasi Goreng
Nasi goreng kreasi siswa dalam lomba masak nasi goreng di sekoalh (Jumar E/matrapendidikan.com)

Namun yang tak kalah penting di kurun milennial ini yaitu menyebarkan huruf nyata dan membekali penerima didik dengan keterampilan dasar. Misalnya keterampilan dasar masak-memasak.

Masak-memasak? Ya, masak memasak, termasuk membuat nasi goreng, dulunya ada dalam muatan kurikulum pada mata pelajaran PKK. Namun ketika ini acara itu terintegrasi ke dalam muatan kurikulum mata pelajaran prakarya, seni dan budaya maupun muatan lokal.

Masak memasak perlu ilmu dan pengetahuan. Bagaimana mungkin orang sanggup memasak sesuatu tanpa ilmu perihal itu Selain pengetahun juga dibutuhkan keterampilan untuk menerapkan ilmu pengetahuan perihal masak-memasak.

Di dalam ilmu dan keterampilan masak memasak terkandung nilai-nilai huruf positif, menyerupai huruf kreatif, inovatif dan mandiri. Karakter ini penting dimiliki siswa dalam menjalani kehidupan di kurun milennial ini.

Lomba membuat nasi goreng yang dilaksanakan di UPT SMPN 2 Lintau Buo belum usang ini, bukan sekadar untuk mengenyangkan perut dan memenuhi selera akan nasi goreng.  Lomba yang diadakan Osis bersama wali kelas ini bahu-membahu menjadi upaya untuk menggugah kreasi siswa.
Simak : Semarak Lomba Masak Nasi Goreng di Sekolah
Dalam lomba yang bertajuk, memasak sebagai ajang kreasi siswa, terkandung misi forum sekolah dalam memperlihatkan ilmu pengetahuan, menyebarkan nilai huruf dan membekali penerima didik dengan keterampilan membuat kuliner terkenal semenjak dini di sekolah.

Memang, tampilan dan cita rasa nasi goreng di Indonesia ketika ini sudah beraneka ragam. Hal ini juga sesuai dengan kebiasaan dan cita rasa masing-masing daerah.

Yang namanya nasi goreng, semua orang sudah tahu dan sanggup membuatnya. Namun demikian, bagaimana kreasi tampilan dan cita rasa tergantung pada materi perhiasan untuk membuat nasi goreng tersebut.

Bahan perhiasan ini akan memilih bagaimana tampilan dan cita rasa nasi goreng yang dihasilkan.Selain itu juga tergantung pada kreasi siswa yang membuatnya.

Kreasi inilah yang hendak ditemukan pada siswa dalam lomba memasak nasi goreng ala siswa di sekolah. Kelak, siswa diperlukan bisa membuat kreasi-kreasi gres sehingga cita rasa dan tampilan nasi goreng lebih bervariasi dan mengundang selera.
Simak juga : Semarak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke- 73 di UPT SMPN 2 Lintau Buo
Dan, bukan mustahil, pengetahuan dan keterampilan ini akan menjadi wahana bisnis bagi tamatan forum sekolah ketika terjun ke tengah masyarakat. 

Sunday, 11 November 2018

Pasti Dapat Upacara Peringatan Hut Korpri Ke- 47 Berlangsung Di Tengah Cuaca Buruk

Upacara peringatan hut korpri ke- 47 berlangsung di tengah cuaca buruk – Cuaca jelek mewarnai upacara bendera Peringatan HUT KORPRI ke- 47 Tingkat Kecamatan Lintau Buo. Upacara yang diikuti oleh segenap pegawai dari aneka macam instansi tersebut berlangsung di halaman kantor Camat Lintau Buo, Kamis (29/11)

 Cuaca jelek mewarnai upacara bendera Peringatan HUT KORPRI ke PASTI BISA Upacara Peringatan HUT Korpri ke- 47 Berlangsung di Tengah Cuaca Buruk
Pasukan pengibar bendera HUT Korpri ke- 47 di halaman kantor camat Lintau Buo (Jumar E/matrapendidikan.com)

Sementara itu Camat Lintau Buo Zulkifli Idris, S.Sos bertindak selaku inspektur upacara dalam upacara peringatan HUT Korpri ke- 47 tersebut. Inspektur upacara membacakan sambutan tertulis Presiden RI dalam rangka peringatan HUT Korpri ke- 47. 

Pelaksana upacara bendera yaitu pegawai dari aneka macam instansi yang ada di lingkup Pemerintah Kecamatan Lintau Buo. 

Camat Zulkifli Idris, S.Sos dalam kesempatan itu juga menyerahkan aneka macam piagam penghargaan kepada 3 kepala sekolah, 5 orang guru dan 1 orang pengawas yang terbaik dalam aneka macam kategori kegiatan sebagai anggota Korpri.

Seperti dilaporkan kontributor matrapendidikan.com, Hadi Rahim, upacara bendera peringatan HUT Korpri ke- 47 di halaman kantor camat berlangsung di tengah cuaca buruk..

Cuaca mendung dan gerimis turun sebelum upacara dimulai. Bahkan keadaan itu sudah dimulai semenjak dini hari. Namun penerima upacara dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, ASN aneka macam instansi serta penerima ajar sudah menunggu di lokasi upacara semenjak pagi.

Upacara sempat tertunda dan dimulai ketika hujan teduh. Namun dikala upacara berlangsung  kembali turun hujan. Upacara tetap dilanjutrkan hingga selesai.

Seperti diketahui, Korpri bangun tanggal 29 November, 47 tahun silam.berdasar Kepres Nomor 82 Tahun 1971. Korpri yaitu wadah berhimpun seluruh pegarawai Republik Indonesia yang bersifat netral.

Friday, 9 November 2018

Pasti Dapat Karya Bhakti Tni-Polri Menanam Pohon Penghijauan Di Sekolah

Karya bhakti tni/polri menanam pohon penghijauan di sekolah – Koramil 04/Lintau Buo Dim 0307/TD dan Polsek Lintau Buo bekerja sama dalam iven karya bhakti penanaman pohon untuk penghijauan yang berlokasi di UPT SMPN 2 Lintau Buo, Jumat (30/11).

polri menanam pohon penghijauan di sekolah PASTI BISA Karya Bhakti TNI-Polri Menanam Pohon Penghijauan di Sekolah
Kepala SMPN 2 Lintau Buo Fauzi, S.Pd melaksanakan penanaman pohon perdana penghijauan di sekolah (Rahid.S/matrapendidikan.com)

Kedua instansi di lingkup TBI/Polri bersinergi menggerakkan aktivitas penghijauan dengan menanam aneka pohon buah dan pelindung. Kegiatan karya bhakti tersebut disaksikan oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan penerima didik yang tergabung dalam Osis.

Di pihak sekolah, penanaman dilakukan oleh kepala UPT SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi, S.Pd. Sementara itu di pihak Polsek Lintau Buo dilakukan oleh Kapolsek Lintau Buo Iptu Yandrizal serta  Danramil 04/LT Dim 0307 Kapt.CZI Dulmajid.

Dipilihnya lokasi UPT SMPN 2 Lintau Buo sebagai target lokasi karya bhakti Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia mengingat areal sekolah yang cukup luas. Selain itu, sekolah menjadi target sempurna dalam upaya memasyarakatkan penghijauan serta budidaya tumbuhan buah.  

Penyadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup juga berasal dari forum sekolah. Peserta didik semenjak dini di forum sekolah akan memahami betapa pentingnya menjaga tumbuhan dan flora sebagai paru-paru dunia.

Sebenarnya UPT SMPN 2 Lintau Buo sudah mempunyai beberapa tumbuhan penghijauan dan tumbuhan buah ibarat pohon jati super, mahoni, mangga dan rambutan dan jeruk sangkis.

Namun dengan adanya gerakan penghijauan melalui Karya Bhakti TNI-Polri, lingkungan sekolah akan semakin hijau dan segar, koleksi tumbuhan buah semakin banyak serta siswa akan mencar ilmu dalam suasana nyaman dan bergairah.

Wednesday, 7 November 2018

Pasti Dapat Konsep Pendidikan Anak Di Kurun Milennial Berdasarkan Jamuar Dt Putiah

Konsep pendidikan di masa milennial berdasarkan jamuar dt putiah – Salah seorang tokoh masyarakat Nagari Taluak Kecamatan Lintau Buo, Kab. Tanah Datar yang juga pensiunan PNS, Jamuar Dt. Putiah menyampaikan bahwa pendidikan anak seyogyanya memang telah dimulai semenjak dini di  lingkungan keluarga.

Konsep pendidikan di masa milennial berdasarkan jamuar dt putiah PASTI BISA Konsep Pendidikan Anak di Era Milennial Menurut Jamuar Dt Putiah
Jamuar Dt.Putiah ketika bincang santai dengan admin di warung Ampera Siang Malam Tigo Jangko (matrapendidikan.com)

Demikian disampaikan oleh pemuka masyarakat kelahiran 26 Mei 1959 tersebut kepada admin matrapendidikan.com dalam suatu kesempatan bincang-bincang santai sesudah menyantap Ketupat Gulai Cancang di Warung Ampera “Siang Malam” Nagari Tigo Jangko, Sabtu (01/12).

“Kedua orangtua memegang peranan penting dalam membentuk huruf pada anak melalui konsep pendidikan yang diterapkan oleh masing-masing keluarga.” kata ayah dari 3 orang anak yang sudah menuntaskan pendidikannya.

Menurut J. Dt. Putiah, orangtua tidak hanya membebankan kiprah pendidikan anak kepada forum sekolah. Selain itu orangtua juga perlu memperlihatkan kepercayaan penuh kepada anak mau kemana anak melanjutkan pendidikan maupun dalam mencari pekerjaan.

“Orangtua perlu ikhlas, jangan mendua hati ketika anak meninggalkan keluarga untuk melanjutkan pendidikan maupun mencari pekerjaan. Keikhlasan disertai doa orangtua akan meringankan langkah langkah anak dalam berjuan menjalani kehidupan sang anak,” tutur Dt. Putiah mencontohkan pola yang dilakukan ketika anak melanjutkan ke SMAN 1 Padang Panjang beberapa tahun yang silam.

Ketika mengantar anak menduduki sekolah gres beliau membekali anak dengan tafsir al qur'an dan perlengkapan shalat. Lebih jauh pemuka masyarakat yang pensiunan PNS tersebut memotivasi orangtua kini dalam usaha melanjutkan pendidikan anak-anaknya.

“Kalau anak sedang bersekolah, riski dan jalan untuk membiayai pendidikan anak, insyaallah akan selalu terbuka. Ada-ada saja jalan mendatangkan uang untuk membiayai pendidikan anak,” katanya mengakhiri percakapan dengan admin matrapendidikan.com.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak semestinya dimulai di lingkungan keluarga. Anak perlu dibekali dengan pendidikan keimanan dan ketaqwaan, shalat, membaca dan menerapkan isi al qur’an.

Keikhlasan dalam meneruskan kelangsungan pendidikan anak sangat penting meskipun dalam kesulitan ekonomi alasannya pada hakikatnya jalan dan riski untuk menyekolahkan anak akan selalu terbuka.

Monday, 5 November 2018

Pasti Dapat Manfaat Acara Ekskul Passusbra Bagi Siswa

Manfaat kegiatan ekskul passusbra bagi siswa – Kegiatan ekstrakurikuler atau sering disingkat ekskul di sekolah mendatangkan banyak manfaat bagi siswa. Banyak jenis kegiatan ekskul yang sanggup dipilih dan diikuti oleh siswa. Namun pemilihan jenis kegiatan ekskul sesuai dengan minat masing-masing siswa.

Manfaat kegiatan ekskul passusbra bagi siswa PASTI BISA Manfaat Kegiatan Ekskul Passusbra Bagi Siswa
Anggota Passusbra foto bareng pembina passusbra dan pembina osis (Rahid S/matrapendidikan.com)

Passusbra (pasukan khusus pengibar bendera) atau Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) merupakan salah satu jenis kegiatan ekskul yang cukup terkenal di sekolah. Paskibra yang tampil dalam upacara tertentu di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi serta nasional berawal dari ekskul Paskibra di sekoalh.

Untuk menjadi anggota Passusbra di sekolah dibutuhkan persyaratan tertentu. Misalnya tinggi tubuh dn kesehatan tubuh, di samping minat siswa. Kemudian siswa akan mengikuti banyak sekali proses perekrutan anggota Passusbra.

Siswa yang diterima menjadi anggota Capas (Calon anggota passusbra) akan mengikuti masa pendidikan dan latihan dalam waktu tertentu. Usai masa pendidikan dan latihan, Capas dikukuhkan menjadi Anggota Capas.

Terakhir anggota Passusbra akan dilantik oleh pimpinan sekolah dalam suatu upacara khusus di sekolah.
Lalu, apa manfaat bagi siswa ikut ekskul Passusbra?

1.Menumbuhkan rasa cinta pada tanah air

Anggota Passusbra yang telah dilantik oleh pimpinan sekolah akan mengadakan banyak sekali kegiatan. Misalnya menjadi pengibar bendera pada upacara rutin di sekolah, Lomba Baris Berbaris, Lomba Penaikan Bendera atau Penurunan Bendera, kegiatan bahakti sosial, dan lain sebagainya.

Untuk menyiapkan kegiatan tersebut anggota Passusbra akan mengadakan latihan dan pembekalanan. Latihan berupa baris berbaris, tata cara pengibaran bendera dan ebagainya.

Sementara pembekalan mental mencakup pembekalan yang berkaitan dengan kewarganegaaarn.  Pembekalan mental ini akan  menumbuhkan rasa cinta pada tanah air.

2.Membentuk kedisiplinan diri

Kegiatan Passusbra memuat banyak sekali aktiviats yang menuntut didiplin anggotanya. Baik disiplin dalam gerakan maupun dalam disiplin akan waktu. Kombinasi disiplin gerak dan waktu akan menghasilkan gerakan dan agresi yang kompak antara satu dengan yang lainnya dalam melaksankan prosesi pengibaran bendera.

Hal semacam ini akan tampak tercermin dalam sikap dan sikap anggota Passusbra dalam kehidupan sehari-hari. Mereka disiplin dalam waktu maupun dalam belajar. Disiplin diri juga menyangkut kejelian mendengar dan melakukan instruksi atau perintah.

3.Rasa tanggung jawab

Anggota Passusbra mempunyai tanggungjawab masing-masing sesuai tugasnya dalam proses pengibaran bendera. Tanggungjawab terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama anggota sehingga menghasilkan gerakan dan gugusan yang harmonis.

4.Melatih kekuatan fisik

Passusbra tidak semata berkaitan dengan baris-berbaris melainkan termasuk kegiatan latihan fisik. Latihan rutin yang dilakukan anggota Passusbra akan melatih kekuatan fisik anggota passusbra.

5. Memanggakan orangtua

Orangtua akan bahagia melihat anaknya tampil dalam suatu prosesi pengibaran bendera, baik pengibaran bendera di sekolah pada upacara bendera rutin, maupun perayaan atau peringatan hari besar tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan tingkat nasional.
Demikian 5 manfaat utama kegiatan ekskul Passusbra bagi siswa. Tentu masih banyak manfaat lain yang dipetik oleh peserat didik dalam kegiatan ekskul ini.

Saturday, 3 November 2018

Pasti Dapat Manfaatkan Gadget Menjadi Produktif Bagi Anak Muda

Manfaatkan gadget menjadi produktif bagi anak muda – Usia muda yaitu usia yang cukup produktif dibandingkan usia sesudah itu. Pada usia muda, seseorang sangat dimungkinkan untuk menghasilkan karya-karya bermanfaat. Tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, terlebih lagi untuk orang lain.

Manfaatkan gadget menjadi produktif bagi anak muda PASTI BISA Manfaatkan Gadget Menjadi Produktif Bagi Anak Muda
Anak muda sanggup manfaatkan gadget untuk acara produktif (pexels.com)

Tak sanggup dipungkiri, ketika ini anak muda lebih dekat dan bersahabat dengan gadget (gawai) sebagai produk teknologi yang persifat praktis, komplit dan berukuran kecil. Sebutlah itu smartphone atau handphone, tablet, notebook.

Gadget telah menyita perhatian anak muda sehingga menghabiskan banyak waktunya melaksanakan acara browsing internet. Yang jauh seakan terasa dekat oleh pengguna gadget tersebut. Namun sayangnya, ada pula orang  yang sudah ada di dekat, disamping atau dihadapannya seolah-olah berada jauh dari mereka.

Begitu gampang mereka berinteraksi dengan orang lain di penggalan dunia maya sana melalui jaringan internet. Menggunakan banyak sekali gadget dengan aplikasi media umum ibarat facebook, instagram dan lain sebagainya.

Bagi anak sekolah, waktu terbanyak semestinya dipakai untuk belajar. Namun kadang kala anak sekolah lebih banyak memegang gadget ketimbang buku pelajaran di rumah.

Masih untung orangtua dan orang sampaumur lainnya di rumah, cukup disiplin terhadap anak-anaknya. Melarang anaknya memainkan gadget sebelum mencar ilmu alasannya yaitu mencar ilmu yaitu kiprah utama seorang anak.

Salahkah dengan anak muda ibarat itu? Tidak!

Yang perlu dioptimalkan oleh orangtua, guru dan orang sampaumur lainnya yaitu bagaimana anak muda tersebut memanfaatkan produk teknologi gadget itu untuk hal bermanfaat dan produktif.

Bukan hanya sekadar penikmad layanan gadget, justru sebaliknya sanggup berkreasi melalui gadget tersebut.

Sebagai contoh, anak muda mempunyai mobile seluler android keren, fitur lengkap alasannya yaitu harganya juga memang mahal. Kemudian mereka sanggup mengakses internet melalui yang memakai paket data atau jaringan wifi gratis.

Itu semua bergotong-royong sanggup dimanfaatkan oleh anak muda untuk menghasilkan uang, paling tidak membuatkan sesuatu kepada orang lain.  Bukankah itu bermanfaat bagi orang lain?

Membuat blog langsung atau menjadi youtuber. Fitur foto dan video pada mobile android sanggup dimanfaatkan untuk mengambil gambar maupun video untuk diposting melalui media blog maupun youtube.

Kalau selama ini pemanfaatan gadget hanya sekadar untuk mengisi linimasa facebook atau instagram hanya sebagai hobi, mendapat hiburan dan kesenangan bagi anak muda.

Tentu tidak tertutup kemungkinan hobi dan kesenangan tersebut lebih dioptimalkan lagi menjadi hobi yang produktif dan bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang banyak.