Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Tematik SD MI Kurikulum 2013. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep mencar ilmu dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik. Pembelajaan tematik ialah pembelajaran tepadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup memperlihatkan pengalaman bermakna kepada siswa.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses mencar ilmu secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa sanggup memperoleh pengalaman pribadi dan terlatih untuk sanggup menemukan sendiri banyak sekali pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman pribadi siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep mencar ilmu sambil melaksanakan sesuatu (learning by doing). Oleh lantaran itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman mencar ilmu yang akan mempengaruhi kebermaknaan mencar ilmu siswa. Pengalaman mencar ilmu yang memperlihatkan kaitan unsur-unsur konseptual mengakibatkan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, lantaran sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain:
- Pengalaman dan kegiatan mencar ilmu sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;
- Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa;
- Kegiatan mencar ilmu akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil mencar ilmu sanggup bertahan lebih lama;
- Membantu menyebarkan keterampilan berpikir siswa;
- Menyajikan kegiatan mencar ilmu yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya;
- Mengembangkan keterampilan sosial siswa, menyerupai kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu:
- Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, lantaran tumpang tindih materi sanggup dikurangi bahkan dihilangkan,
- Siswa bisa melihat hubungan-hubungan yang bermakna lantaran isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,
- Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan menerima pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah,
- Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
Dengan tema diharapkan akan memperlihatkan banyak keuntungan, di antaranya:
- Siswa gampang memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
- Siswa bisa mempelajari pengetahuan dan menyebarkan banyak sekali kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
- pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
- kompetensi dasar sanggup dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
- Siswa bisa lebih mencicipi manfaat dan makna mencar ilmu lantaran materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
- Siswa lebih garang mencar ilmu lantaran sanggup berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk menyebarkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain;
- guru sanggup menghemat waktu lantaran mata pelajaran yang disajikan secara tematik sanggup dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya sanggup dipakai untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan mencar ilmu modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek mencar ilmu sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memperlihatkan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik sanggup memperlihatkan pengalaman pribadi kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman pribadi ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang aktual (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling erat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari banyak sekali matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari banyak sekali mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa bisa memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini dibutuhkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru sanggup mengaitkan materi bimbing dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip mencar ilmu sambil bermain dan menyenangkan
No comments:
Post a Comment