Thursday 12 September 2019

Jadi Arif Jenis Taktik Pembelajaran Ra Tk Paud


Jenis Strategi Pembelajaran Umum dan Khusus RA Taman Kanak-kanak PAUD. Ada beberapa jenis seni administrasi pembelajaran umum yang sanggup dipakai di Taman Kanak-kanak. Strategi pembelajaran tersebut pada umumnya lebih menekankan pada acara anak dalam belajar, namun, tidak berarti peranan guru pasif.

Guru harus berperan sebagai fasilitator yang sanggup menunjukkan fasilitas dan kelancaran kepada anak dalam proses belajar. Jenis-jenis seni administrasi pembelajaran umum tersebut adalah:

  1. meningkatkan keterlibatan indra,
  2. mempersiapkan kode lingkungan,
  3. analisis tugas
  4. scaffolding,
  5. praktik terbimbing
  6. undangan / ajakan,
  7. efleksi tingkah laris / tindakan,
  8. efleksi kata-kata,
  9. contoh atau modelling,
  10. penghargaan efektif),
  11. menceritakan/menjelaskan/menginformasikan,
  12.  do-it-signal,
  13. tantangan,
  14. pertanyaan, dan
  15. kesenyapan.

Strategi-strategi pembelajaran tersebut sanggup digabungkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan mencar ilmu yang lebih bervariasi.

1. Strategi Pembelajaran Khusus di Taman Kanak-kanak


Terdapat beberapa jenis seni administrasi pembelajaran khusus yang sanggup diterapkan di Taman Kanak-kanak. Penerapan seni administrasi pembelajaran khusus tersebut pada prinsipnya sama dengan penerapan seni administrasi pembelajaran umum, yaitu harus mempertimbangkan karakteristik tujuan, karakteristik anak dan cara belajarnya, karakteristik daerah yang akan digunakan, dan pola kegiatan.

Jenis seni administrasi pembelajaran khusus tersebut adalah


  1. kegiatan eksploratori,
  2. Penemuan Terbimbing,
  3. Pemecahan Masalah,
  4. Diskusi,
  5. Belajar Kooperatif,
  6. Demonstrasi, dan
  7. Pengajaran Langsung.

Di samping seni administrasi pembelajaran di atas, guru Taman Kanak-kanak dituntut untuk sanggup memakai seni administrasi pembelajaran lainnya sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik.

2. Rasional Pembelajaran yang Berpusat pada Anak


Anak pada hakikatnya mempunyai potensi untuk aktif dan berkembang. Pembelajaran yang berpusat pada anak banyak diwarnai paham konstruktivis yang dimotori Piaget dan Vigotsky.
Anak yakni pembangun aktif pengetahuannya sendiri. Mereka membangun pengetahuannya dikala berinteraksi dengan objek, benda, lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Yang melandasi pembelajaran yang berpusat pada anak yakni pendekatan perkembangan dan pendekatan mencar ilmu aktif.

Belajar aktif merupakan proses dimana anak usia dini mengeksplorasi lingkungan melalui mengamati, meneliti, menyimak, menggerakkan tubuh mereka menyentuh, mencium, meraba dan menciptakan sesuatu terjadi dengan objek-objek di sekitar mereka.

Karakter pembelajaran yang berpusat pada anak


  1. prakarsa kegiatan tumbuh dari minat dan impian anak,
  2. Anak-anak menentukan materi dan tetapkan apa yang ingin ia kerjakan,
  3. Anak mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan seluruh indranya, 4) Anak menemukan alasannya yakni akhir melalui pengalaman langsung, 5) Anak mentransformasikan dan menggabungkan bahan-bahan, 6) Anak memakai otot kasarnya, 7) Anak menceritakan pengalamannya.

Prosedur Pembelajaran yang Berpusat pada Anak


Pembelajaran yang berpusat pada anak harus direncanakan dan diupayakan dengan matang. Upaya yang dilakukan yakni dengan merencanakan dan menyediakan bahan/peralatan yang sanggup mendukung perkembangan dan mencar ilmu anak secara komprehensif.

Untuk itu perlu disediakan area-area yang memungkinkan aneka macam kegiatan sesuai pilihannya. Area- area tersebut meliputi:

  1. Area Pasir dan Air.
  2. Area Balok.
  3. Area Rumah dan Bermain Drama.
  4. Area Seni.
  5. Area Manipulatif.
  6. Area Membaca dan menulis.
  7. Area pertukangan atau kerja Kayu.
  8. Area musik dan gerak.
  9. Area komputer.
  10. Area bermain di luar ruangan.

Pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada anak meliputi: tahap perencanaan, tahap bekerja dan tahap melaporkan kembali.

3. Strategi Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu yakni pendekatan yang dipakai dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang kurikulum atau bidang-bidang pengembangan yang mencakup pengembangan aspek kognitif, bahasa, fisik-motorik, social-emosi, estetika, social, moral, dan agama. Yang menjadi focus dalam pembelajaran terpadu yakni tema.

Pembelajaran terpadu mempunyai karakteristik sebagai berikut: dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung, sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, menunjukkan kesempatan kepada anak untuk memakai semua pemikirannya, memakai bermain sebagai wahana belajar, menghargai perbedaan individu, melibatkan orang renta atau keluarga anak untuk mengoptimalkan pembelajaran.

Prinsp pembelajaran terpadu adalah:  berorientasi pada perkembangan anak, kegiatannya dikaitkan dnegan pengalaman konkret anak, materi ajarnya sanggup dieksplorasi oleh anak, mengintegrasikan isi dan proses belajar, melibatkan inovasi aktif, memadukan aneka macam bidang pengembangan, kegiatan mencar ilmu bervariasi, mempunyai potensi untuk dilaksanakan melalui proyek oleh anak, waktu fleksibel, melibatkan anggota keluarga anak, tema sanggup diperluas, dan direvisi seusia dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan anak

Pembelajaran terpadu mempunyai manfaat


  1. meningkatkan perkembangan konsep anak
  2. memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui aneka macam kegiatan,
  3. membantu guru dan praktisi lainnya untuk membuatkan kemampuan profesionalnya, 
  4. dapat dilaksanakan pada jenjang jadwal yang berbeda, untuk semua tingkat usia, dan untuk bawah umur berkebutuhan khusus.

Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu menuntut guru untuk bekerja secara professional mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai tahap penilaian. Agar pembelajaran terpadu sanggup mencapai tujuan yang diharapkan guru harus menempuh prosedur-prosedur sebagai berikut.

Memilih tema
Memilih tema terpadu sanggup bersumber dari:

  • minat anak,
  • peristiwa khusus
  • kejadian yang tidak diduga
  • materi yang dimandatkan oleh lembaga,
  • orang renta dan guru.

Kriteria pemilihan tema adalah;

  • relevansi topic dengan anak,
  • pengalaman langsung,
  • keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum,
  • ketersediaan alat-alat,
  • potensi proyek

Penjabaran tema
Tema yang sudah dipilih harus dijabarkan ke dalam sub tema dan konsep-konsep yang di dalamnya terkandung istilah, fakta dan prinsip, kemudian jabarkan kedalam, bidang-bidang pengembangan dan kegiatan mencar ilmu yang lebih operasional.

Perencanaan
Perencanaan harus dibentuk secara tertulis sehingga memudahkan guru untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Tentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, waktu, pengorganisasian anak, sumber rujukan, alat-alat permainan yang diperlukan, dan penilaian yang akan dilakukan

Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan lakukan dan kembangkanlah kegiatan mencar ilmu sesuai dengan planning yang telah disusun. Lakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan anak

Penilaian
Penilaian dilakukan  pada pelaksanaan dan tamat kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan pembelajaran terpadu

Penerapan Stratgei Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu sebagai salah satu pendekatan pembelajaran sanggup diterapkan di forum pendidikan anak usia dini pada umumnya dan Taman Kanak-kanak pada khususnya. Penerapan seni administrasi pembelajaran tersebut terutama harus didasarkan pada pertimbangan karakteristik-karakteristik anak dan tujuan pembelajaran.

Agar penerapan seni administrasi pembelajaran terpadu berlangsung secara efektif maka harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagaimana telah dikemukakan dalam pembahasan konsep dasar seni administrasi pembelajarn terpadu. Stratgei pembelajaran terpadu ditempuh melalui langkah-langkah :

  1. memilih tema,
  2. mengembangkan tema ke dalam sub tema dan konsep,
  3. mengembagkan tema ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan mencar ilmu yang operasional,
  4. membuat perencanaan pembelajaran,
  5. melaksanakan pembelajaran,
  6. melaksanakan evaluasi.

No comments:

Post a Comment