Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated thematic instruction (ITI) pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1970-an. PTP diyakini sebagai salah satu model pengajaran yang efektif (highly effective teaching model). Pembelajaran Tematik Terpadu bisa mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik.
Secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori penerima didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang panjang
Pembelajaran tematik integratif / terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) asalnya dikonseptualisasikan tahun 1970an. Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk bawah umur berbakat dan bertalenta (gifted and talented), cerdas, pada acara ekspansi belajar, dan yang mencar ilmu cepat.
Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif
Premis utama PTP bahwa penerima didik memerlukan peluang perhiasan (additional opportunities) untuk memakai talentanya,
menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis.
relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar.
menginspirasi penerima didik untuk memperoleh pengalaman belajar.
Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, alasannya sifatnya memandu penerima didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu
Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan taktik pemecahan konflik yang mendorong penerima didik untuk memecahkan masalah
Mengoptimasi lingkungan mencar ilmu sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom).
Peserta didik secara cepat dan sempurna waktu bisa memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplorasi konsep-konsep gres dan membantu penerima didik mengembangkan pengetahuan secara siap.
Proses pembelajaran di kelas mendorong penerima didik berada dalam format ramah otak.
Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru sanggup diaplikasikan pribadi oleh penerima didik dalam kehidupannya sehari-hari.
Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk merampungkan acara mencar ilmu sanggup dibantu oleh guru dengan cara memperlihatkan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip mencar ilmu tuntas.
Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan mencar ilmu dengan menerapkan variasi cara penilaian.
Tahap Pembelajaran Tematik Terpadu
Menentukan tema. dimungkinkan disepakati bersama dengan penerima didik.
Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini meliputi pengorganisasian sumber dan kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka mendemonstrasikan kegiatan dalam tema.
Aktivitas kelompok dan diskusi. Yang memberi peluang berpartisipasi dan mencapai membuatkan persepektif dari tema. Hal ini membangun guru dan penerima didik dalam mengeksplorasi subjek.
Model Pembelajaran Tematik Integratif
Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai contoh dasar materi dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibentuk sanggup mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran. (Robin Fogarty 1991).
Model Silabus Tematik Terpadu SD MI Kurikulum 2013 Revisi 2018. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini meliputi kompetensi mata pelajaran PPKn, bahasa indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya, dan prakarya, dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Sedangkan mata pelajaran pendidikan agama dan kebijaksanaan pekerti tidak termasuk mapel tematik. Tematik dilaksanakan di semua kelas di SD MI baik kelas rendah (I-III) maupun kelas tinggi (IV-VI).
Di kelas rendah belum ada mata pelajaran IPA IPS yang bangun sendiri namun muatan IPA IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran bahasa indonesia. Untuk mata pelajran matematika dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dilakukan secara tematik hanya hingga kelas III, untuk selanjutnya diajarkan sebagai mata pelajaran yang bangun sendiri.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan banyak sekali kompetensi dari banyak sekali mata pelajaran ke dalam satu tema. Penentuan tema yang dijadikan sebagai ilham besar dari pembelajaran yang menghubungkan konsep dan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.
Pendekatan ini dimaksudkan biar siswa tidak berguru secara parsial sehingga pembelajaran sanggup menawarkan makna yang utuh pada siswa menyerupai yang tercermin pada banyak sekali tema yang tersedia. Oleh alasannya yaitu itu, pendidikan perlu dipersiapkan para penerima didik biar sanggup hidup di masa depan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terus berubah melalui berfikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaborasi.
Selain itu penerima didik juga dipersiapkan dengan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan sebagai suatu keterampilan dalam kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi dari kemampuan baca tulis, berhitung, literasi sains, literasi isu teknologi dan komunikasi, literasi keuangan, dan literasi budaya dan kewarganegaraan.
Silabus tematik yang dikembangkan oleh sentra kurikulum merupakan suatu model satuan pendidikan sanggup membuatkan silabus tematik dengan mengambil tema yang diadaptasi dengan karakteristik satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga sanggup eksklusif memakai model silabus ini atau sanggup juga dengan mengadaptasi sesuai karakteristik satuan pendidikan.
Download Silabus Tematik Terpadu SD MI Kurikulum 2013 Revisi 2018
Selengkapnya bisa anda download pada link berikut ini: Download
Demikian dari saya admin Blog NomIfrod perihal model silabus tematik terpadu revisi 2018 kurikulum 2013, semoga bisa menawarkan manfaat untuk pendidikan di seluruh Indonesia.
Model Pembelajaran Tematik SD/MI Kelas 1-3 Kurikulum 2013 Terbaru. Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran terpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup menunjukkan pengalaman mencar ilmu yang bermakna kepada penerima didik. Tema yaitu pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi topik pembelajaran.
Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Pelaksanaan aktivitas pembelajaran di SD/MI kelas I - III yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan mengakibatkan kurang menyebarkan anak untuk berpikir holistik. Terdapat permasalahan pada kelas awal (I-III) antara lain yaitu tingginya angka mengulang kelas dan putus sekolah.
Tujuan Pembelajaran Tematik
Memusatkan perhatian penerima didik gampang pada suatu tema materi yang jelas;
Mengembangkan aneka macam kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
Memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan materi bimbing yang efektif.
Manfaat Pembelajaran Tematik
Menghilangkan tumpang tindih materi ajar.
Peserta didik memahami korelasi yang bermakna antar mata pelajaran.
Pembelajaran menjadi utuh oleh penerima didik akan mendapat pengertian mengenai konsep dan materi yang tidak terpecah-pecah.
Penguasaan konsep oleh penerima didik akan semakin baik meningkatan
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Berpusat pada penerima didik
Memberikan pengalaman langsung
Tidak terjadi pemisahan mata pelajaran
Menyajikan konsep yang terpadu dari aneka macam mata pelajaran
Bersifat fleksibel
Proses pembelajaran gampang diubahsuaikan dengan minat dan kebutuhan penerima didik
Menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
Implikasi Pembelajaran Tematik
Guru : harus kreatif dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman mencar ilmu bagi penerima didik, menentukan kompetensi dari aneka macam mata pelajaran dan mengaturnya biar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
Peserta didik: harus siap mengikuti aktivitas pembelajaran baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal dan mengikuti secara aktif aktivitas pembelajaran yang bervariasi.
Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
Masih sanggup memakai materi bimbing yang sudah ada ketika ini untuk masing-masing mata pelajaran dan memakai buku perhiasan khusus yang memuat materi bimbing yang terintegrasi
Pengaturan ruang kelas:
Ruang perlu ditata diubahsuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
Susunan dingklik penerima didik sanggup berubah-ubah diubahsuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi sanggup duduk di tikar/ karpet
Dinding kelas sanggup dimanfaatkan untuk memajang hasil karya penerima didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
Alat, sarana dan sumber mencar ilmu hendaknya dikelola sehingga memudahkan penerima didik untuk memakai dan menyimpannya kembali.
Pemilihan metode : pembelajaran dilakukan dengan memakai aneka macam variasi metode (percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap) baik di dalam kelas maupun di luar kelas
Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Dalam Tema
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh citra secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari aneka macam mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
Kegiatan Pemetaan
1. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyebarkan indikator:
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik penerima didik
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau sanggup diamati
2. Prinsip Penentuan tema:
Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan penerima didik
Dari yang termudah menuju yang sulit
Dari yang sederhana menuju yang kompleks
Dari yang nyata menuju ke yang abstrak.
Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta didik
Ruang lingkup tema diubahsuaikan dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya
3. Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Mengidentifikasi dan menganalisis setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis dalam tema.
Menetapkan Jaringan Tema
Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini sanggup dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
Penyusunan Silabus
Komponen silabus terdiri atas standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Komponen rencana pembelajaran tematik mencakup :
Identitas mata pelajaran
Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan.
Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari
Strategi pembelajaran (kegiatan pembukaan, inti dan penutup).
Alat dan media serta sumber materi yang dipakai dalam aktivitas pembelajaran tematik
Penilaian dan tindak lanjut
Penilaian Dalam Pembelajaran Tematik
Penilaian dalam pembelajaran tematik yaitu suatu perjuangan untuk mendapat aneka macam isu secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh wacana proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh penerima didik melalui pembelajaran.
Penilaian di kelas I, II, dan III mengikuti hukum evaluasi intel pelajaran lain di Sekolah Dasar. Mengingat bahwa penerima didik kelas I SD/MI belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara evaluasi di kelas I tidak ditekankan pada evaluasi secara tertulis.
Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh penerima didik. Oleh sebab itu, penguasaan terhadap ke kemampuan tersebut yaitu prasyarat untuk kenaikan kelas.
Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing Kompetensi Dasar dari masing-masing mata pelajaran. Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses mencar ilmu mengajar berlangsung, contohnya sewaktu penerima didik bercerita pada aktivitas awal, membaca pada aktivitas inti, dan menyanyi pada aktivitas akhir.
Hasil karya/kerja penerima didik sanggup dipakai sebagai materi masukan bagi guru dalam mengambil keputusan untuk penerima didik misalnya: penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka.
Pada pembelajaran tematik evaluasi dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian evaluasi dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator mata pelajaran. Nilai selesai pada laporan (raport) dikembalikan pada kompetensi mata pelajaran yang terdapat pada kelas I, II, dan III Sekolah Dasar.
Demikian dari kami wacana Model Pembelajaran Tematik SD/MI Kelas 1-3 Kurikulum 2013 Terbaru ini semoga bisa menunjukkan manfaat untuk kita semua. Amin...
Buku Guru dan Siswa Kurikulum 2013 SD MI Kelas 4 Semester 1 Revisi Terbaru. Kurikulum 2013 dirancang untuk menyebarkan kompetensi siswa dalam ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dilaksanakan dengan memadukan ketiga ranah tersebut melalui pendekatan pembelajaran tematik terpadu. Untuk mendukung ketercapaian tujuan kurikulum, maka diharapkan buku tematik berbasis acara yang mendorong akseptor didik untuk mencapai standar yang telah ditentukan.
Buku tematik terpadu ini menjabarkan proses pembelajaran yang akan membantu siswa mencapai setiap kompetensi yang diharapkan melalui pembelajaran aktif, kreatif, menantang, dan bermakna serta mendorong mereka untuk berpikir kritis berlandaskan kepada nilai-nilai luhur.
Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru sanggup menyebarkan dan memperkaya pengalaman mencar ilmu siswa dengan daya kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan dan diadaptasi dengan potensi siswa di sekolah masing-masing. Buku ini ialah merupakan penyempurnaan dari edisi terdahulu.
Buku ini disusun supaya guru menerima citra yang terang dan rinci dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun buku ini berisi sebagai berikut:
Jaringan tema yang memberi citra kepada guru perihal suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari banyak sekali mata pelajaran.
Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
Pengalaman mencar ilmu yang bermakna untuk membangun sikap dan sikap positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menuntaskan masalah, inkuiri, kreativitas, dan langsung reflektif.
Berbagai teknik evaluasi akseptor didik.
Informasi yang menjadi pola kegiatan remedial dan pengayaan.
Kegiatan interaksi guru dan orang renta yang menunjukkan kesempatan kepada orang renta untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan mencar ilmu akseptor didik di rumah.
Petunjuk penggunaan buku akseptor didik.
Kegiatan pembelajaran di buku ini didesain untuk menyebarkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) akseptor didik melalui acara yang bervariasi sebagai berikut.
Membuka pelajaran yang menarik perhatian akseptor didik menyerupai membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, permainan, demonstrasi, menunjukkan masalah, dan sebagainya.
Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga akseptor didik sanggup mengorganisasi informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).
Memantik pengetahuan akseptor didik yang diperoleh sebelumnya supaya akseptor didik bisa mengaitkan pengetahuan terdahulu dan yang akan dipelajari.
Pemberian kiprah yang sedikit demi sedikit guna membantu akseptor didik memahami konsep.
Penugasan yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi.
Pemberian kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.
Pemberian umpan balik yang akan menguatkan pemahaman akseptor didik.
Ketika pembelajaran Matematika dan PJOK dalam buku tematik terpadu kelas IV SD terkait dengan mata pelajaran lainnya (tanda biru) maka guru tetap memakai buku ini. Namun, dikala Matematika dan PJOK tidak terkait dengan mata pelajaran lainnya (tanda merah) guru memakai buku Matematika dan PJOK yang telah ditetapkan kelayakan penggunaannya di sekolah menurut keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembelajaran yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup menawarkan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema berperan sebagai pemersatu acara pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dengan membuat/ mengangkat sebuah tema yang sanggup mempersatukan indikator dari mata pelajaran: Agama, BI, IPS PPKn, IPA, Seni-Budaya, Penjas Orkes
Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik Berpusat pada anak; Memberikan pengalaman langsung; Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak; Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM; Bersifat luwes; dan Hasil pembelajaran sanggup berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak.
Langkah Penyusunan Perangkat Tematik Memilih dan Menetapkan tema; Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, Dan MEMBUAT indikator; Melakukan pemetaan kekerabatan KD, Indikator dg tema satu tahun; Membuat jaringan KD, indikator; Melakukan penyusunan silabus Tematik; dan Menyusun RPP Tematik
Kelompok A merupakan mata pelajaran yang menawarkan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B ialah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS bangkit sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.
Prosentase Penyajian
Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan biar guru tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran Diperhatikan alokasi waktu per ahad komulatif. Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan banyak sekali mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu
Beban Belajar
Beban berguru dinyatakan dalam jam berguru setiap ahad untuk masa berguru selama satu semester. Beban berguru di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam berguru SD/MI ialah 35 menit
Apakah Pembelajaran Tematik?
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui Tema sebagai pemersatu, sebagai sentra perhatian yang dipergunakan untuk memahami tanda-tanda dan konsep
Kekuatan Pembelajaran Tematik
Memberikan pengalaman dan KBM yg relevan dg tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
Menyenangkan, lantaran bertolak dari minat dan kebutuhan anak
Hasil berguru sanggup bertahan usang lantaran lebih berkesan dan bermakna
Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yg dihadapi
Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama
Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain
Menyajikan acara yang bersifat pragmatis sesuai dg permasalahan yg ditemui
Pembelajaran Tematik
Dilaksanakan dengan memakai prinsip pembelajaran terpadu dari beberapa mata pelajaran melalui tema sebagai pemersatu
Pembelajaran terpadu berorientasi pada praktek berguru yang melibatkan beberapa mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak
Prinsip Pemilihan Tema
Tema tidak terlalu luas
Tema bermakna
Harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak
Mampu mewadahi sebag. besar minat anak
Mempertimbangkan kejadian otentik
Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan cita-cita masyarakat
Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar
Tujuan Pemilihan Tema
Mudah memusatkan perhatian pada satu topik
Mempelajari dan mengembangkan banyak sekali mata pelajaran dalam tema yg sama
Pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan berkesan
Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dg mengaitkan banyak sekali mata pelajaran dg pengalaman pribadi anak
Belajar lebih garang lantaran sanggup berkomunikasi dalam situasi nyata
Lebih mencicipi manfaat dan makna belajar
Guru sanggup menghemat waktu
Budi pekerti dan budpekerti anak sanggup ditumbuhkan
Karakteristik Perkembangan Anak
Pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, telah bisa mengontrol badan dan keseimbangannya, sanggup melompat dengan kaki secara bergantian, sanggup mengendarai sepeda roda dua, sanggup menangkap bola, koordinasi tangan dan mata telah berkembang, telah mulai berkompetisi dengan sobat sebaya, memiliki sahabat, bisa berbagi, dan mandiri.
Perkembangan emosi: Telah sanggup mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah sanggup mengontrol emosi, sudah bisa berpisah dengan orang bau tanah dan telah mulai berguru wacana benar dan salah
Perkembangan kecerdasan: Ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melaksanakan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, bahagia berbicara, memahami alasannya ialah tanggapan dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu
Cara Anak Belajar
Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret
Anak mulai memperlihatkan sikap berguru sebagai berikut:
Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak,
Mulai berpikir secara operasional,
Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda,
Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan kekerabatan alasannya ialah akibat, dan
Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat
Ciri Belajar Anak
Konkrit; Proses berguru beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang sanggup dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik
Integratif; Anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum bisa memilah-milah konsep dari banyak sekali disiplin ilmu
Hierarkis; Anak berguru berkembang secara sedikit demi sedikit mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks
Belajar dan Pembelajaran Bermakna
Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian yang bersifat menetap dalam tingkah laris yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Pembelajaran ialah proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber berguru dan anak dengan pendidik.
Kegiatan pembelajaran bermakna jikalau dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan menawarkan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami eksklusif yang dipelajarinya
Keuntungan Pembelajaran Tematik
Siswa gampang memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
Siswa bisa mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
Kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
Kompetensi dasar sanggup dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
Siswa bisa lebih mencicipi manfaat dan makna berguru lantaran materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
Siswa lebih garang berguru lantaran sanggup berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain;
Guru sanggup menghemat waktu lantaran mata pelajaran yang disajikan sanggup dipersiapkaan sekaligus
Ciri khas pembelajaran tematik:
Pengalaman dan acara berguru sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar;
Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa;
Kegiatan berguru akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil berguru sanggup bertahan lebih lama;
Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;
Mengembangkan keterampilan sosial siswa, menyerupai kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain
Manfaat pembelajaran tematik:
Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, lantaran tumpang tindih materi sanggup dikurangi bahkan dihilangkan, Siswa bisa melihat hubungan-hubungan yang bermakna alasannya ialah isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,
Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan menerima pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,
Implikasi bagi Guru
Guru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman berguru bagi anak, juga dalam menentukan kompetensi dari banyak sekali mata pelajaran dan mengaturnya biar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh
Implikasi bagi Siswa
Siswa harus siap mengikuti acara pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal; Siswa harus siap mengikuti acara pembelajaran yang bervariasi secara aktif contohnya melaksanakan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
Pelaksanaan Pembelajaran tematik
Memerlukan banyak sekali sarana dan prasarana belajar
Memanfaatkan banyak sekali sumber belajar
Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
masih sanggup memakai buku asuh yang sudah ada dikala ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk memakai buku embel-embel khusus yang memuat materi asuh yang terintegrasi
Implikasi terhadap Pengaturan Ruangan
Ruang perlu ditata diadaptasi dengan tema yang sedang dilaksanakan.
Susunan dingklik penerima didik sanggup berubah-ubah diadaptasi dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi sanggup duduk di tikar/karpet
Kegiatan hendaknya bervariasi dan sanggup dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas
Dinding kelas sanggup dimanfaatkan untuk memajang hasil karya penerima didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
Alat, sarana dan sumber berguru hendaknya dikelola sehingga memudahkan penerima didik untuk memakai dan menyimpannya kembali.
Menentukan Tema
Cara pertama; Mempelajari SKL , KI dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menetapkan tema yang sesuai
Cara kedua; Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru sanggup berhubungan dengan penerima didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
Prinsip Penentuan Tema
Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa: a) Dari yang termudah menuju yang sulit; b) Dari yang sederhana menuju yang kompleks; c) Dari yang faktual menuju ke yang abstrak.
Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa
Ruang lingkup tema diadaptasi dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya
Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap SKL, KI, KD dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua kompetensi, kompetensi dasar dan indikator tersajikan semuanya
Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema sebagai pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini sanggup dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
Buku Siswa Tematik SD MI Kelas 5 Kurikulum 2013 Tema 4 Bersih Itu Penting. Kompetensi dalam kurikulum 2013 diperlukan pesera didik lulusan SD/MI memliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah aneh dan konkret. Kemampuan itu diperjelas dalam kompetensi inti, yang salah satunya, "menyajikan pengetahuan dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya yang estetis, atau dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak sehat, beriman, berakhlak mulia". Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis inovasi ( discovery learning ) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk kiprah ( project based learning), dan penyelesaiaan duduk kasus ( problem solving based learning) yang meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk Siswa Kelas V SD/MI ini disusun menurut konsep itu. Sebagaimana lazimnya buku teks pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, buku ini memuat planning pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan akseptor didik. Buku ini mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan akseptor didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.
Buku ini merupakan pembagian terstruktur mengenai hal-hal yang harus dilakukan akseptor didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, akseptor didik diajak berani untuk mencari sumber berguru lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap akseptor didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru sanggup memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, dan budaya.
Buku Siswa merupakan buku panduan sekaligus buku acara yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran yang dilengkapi dengan klarifikasi lebih rinci wacana isi dan penggunaan buku sebagaimana dituangkan dalam Buku Panduan Guru. Kegiatan pembelajaran yang ada di buku siswa lebih merupakan teladan yang sanggup dipilih guru dalam melakukan pembelajaran. Guru diperlukan bisa menyebarkan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatif-alternatif kegiatan yang ditawarkan di dalam Buku Panduan Guru atau menyebarkan ide-ide pembelajaran sendiri.
Pada semester 1 terdapat 5 tema. Tiap tema terdiri atas 3 subtema yang diuraikan ke dalam 6 pembelajaran. Satu pembelajaran dialokasikan untuk 1 hari. Tiga subtema yang ada direncanakan selesai dalam jangka waktu 3 minggu. Pada ahad ke-4 diisi dengan banyak sekali kegiatan yang dirancang sebagai aplikasi dari keterpaduan gagasan pada subtema 1-3. Kegiatan pada ahad terakhir ini diarahkan untuk mengasah daya kebijaksanaan dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Struktur penulisan buku semaksimal mungkin diusahakan memfasilitasi pengalaman berguru bermakna yang diterjemahkan melalui subjudul Ayo Cari Tahu, Ayo Belajar, Ayo Ceritakan, Ayo Bekerja Sama, Ayo Berlatih, Ayo Amati, Ayo Lakukan, Ayo Simpulkan, Ayo Renungkan, Ayo Kerjakan, Ayo Mencoba, Ayo Diskusikan, Ayo Bandingkan, Ayo Menulis, Ayo Temukan Jawabannya, Ayo Menaksir, Ayo Berkreasi, Ayo Analisis, Ayo Kelompokkan, Ayo Bernyanyi, Ayo Berpetualang, Tahukah Kamu, dan Belajar di Rumah.
Buku ini sanggup dipakai oleh orangtua secara sanggup bangun diatas kaki sendiri untuk mendukung acara berguru siswa di rumah. Orang renta diperlukan berdiskusi dan terlibat dalam acara berguru siswa. Saran-saran untuk kegiatan bersama antara siswa dan orang renta dicantumkan pada setiap final pembelajaran. Buku Siswa ini berbasis kegiatan (activity based) sehingga memungkinkan bagi para siswa dan guru untuk melengkapi materi dari banyak sekali sumber.
Guru dan siswa sanggup menyebarkan dan atau menambah kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan sekolah, guru, dan siswa. Pengembangan dan atau penambahan kegiatan dimaksudkan untuk menawarkan pemahaman lebih kepada siswa terhadap pengetahuan yang dipelajari, keterampilan yang dilatih, dan sikap yang dikembangkan. Di rumah, orang renta bersama siswa sanggup menyebarkan dan atau menambah kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan orang renta dan siswa.
Kegiatan-kegiatan dalam buku ini sebisa mungkin memaksimalkan potensi semua sumber berguru yang ada di lingkungan sekitar. Setiap kegiatan sanggup diubahsuaikan dengan kondisi siswa, guru, sekolah, dan lingkungan. Pada beberapa bab dalam buku siswa ini diberikan ruang bagi siswa untuk menuliskan laporan, kesimpulan, penyelesaian soal, atau kiprah lainnya. Namun, sebaiknya dalam menuliskan banyak sekali kiprah tersebut siswa tidak terpancang pada ruang yang diberikan. Apabila dirasa kurang, siswa sanggup menuliskannya pada buku tugas.
Buku Guru dan Siswa Kurikulum 2013 SD MI Kelas 2 Semester 1 Revisi Terbaru. Buku ini disusun dengan mengacu pada kompetensi dasar sesuai amanat Kurikulum 2013. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Kemudian, dirumuskan juga proses pembelajaran dan evaluasi untuk memastikan ketercapaian kompetensi yang diinginkan. Proses pembelajaran dirancang berbasis acara dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Buku ini mengarahkan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman-teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu.
Sesuai dengan pendekatan yang dipakai dalam Kurikulum 2013, siswa hendaknya diajak untuk mencari sumber mencar ilmu lain yang tersedia di sekitarnya. Peran dan kreativitas guru sangat penting dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa terhadap bahan pembelajaran melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam buku ini. Guru sanggup memperkaya pemahaman dan pengalaman siswa dengan banyak sekali bentuk kegiatan lain bersumber dari buku-buku dan media pembelajaran yang ada di sekolah.
Buku Guru disusun untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Buku ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
Jaringan tema yang memberi citra kepada guru perihal suatu tema yang melingkupi beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dari banyak sekali mata pelajaran.
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
Pengalaman mencar ilmu yang bermakna untuk membangun sikap dan sikap positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menuntaskan masalah, inkuiri, kreativitas, dan langsung reflektif.
Berbagai teknik evaluasi siswa.
Informasi yang menjadi contoh kegiatan remedial dan pengayaan.
Kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang menawarkan kesempatan kepada orang bau tanah untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan mencar ilmu siswa di rumah.
Petunjuk penggunaan buku siswa.
Kegiatan pembelajaran di buku ini dirancang untuk membuatkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui acara yang bervariasi. Aktivitas tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.
Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, menyerupai mengamati gambar, membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, melaksanakan permainan, demonstrasi, pemecahan masalah, dan sebagainya.
Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa sanggup mengorganisir informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dikerjakan).
Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya biar siswa sanggup mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.
Memberi kiprah yang sedikit demi sedikit guna membantu siswa memahami konsep.
Memberi kiprah yang sanggup membuatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.
Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PJOK Revisi 2017 SD MI Kelas 2 Kurikulum 2013. Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD / Madrasah Ibtidaiyah dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I hingga Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dikecualikan untuk tidak memakai pembelajaran tematik-terpadu.
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas berdasarkan Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Networking [Membentuk jejaring]
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas penerima didik. Disamping itu, dibiasakan bagi penerima didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning.
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: Guru sanggup menciptakan penerima didik berani berperilaku kreatif melalui:
tugas yang tidak hanya mempunyai satu tanggapan tertentu yang benar [banyak / semua tanggapan benar],
mentolerir tanggapan yang nyeleneh,
menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
memberanikan penerima didik untuk mencoba, untuk memilih sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk mempunyai interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau insiden yang diamatinya
memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang meliputi proses evaluasi yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diharapkan evaluasi berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak mempunyai tanggapan tunggal, memberi nilai bagi tanggapan nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, evaluasi spontanitas / ekspresif, dll)
Kompetensi Inti Mata Pelajaran PJOK
KI 1 Menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air
KI 3: Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, disekolah, dan daerah bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sistematis dal logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar
Muatan Pelajaran 1 ( PJOK ) KD, Indikator, Analisa Hasil Indikator 3.1 Mengetahui konsep gerak variasi contoh gerak dasar lokomotor dalam banyak sekali bentuk permainan sederhana atau tradisional; Mengidentifikasi banyak sekali variasi contoh gerak dasar lokomotor dalam permainan sederhana. 4.1 Mempraktikkan variasi contoh gerak dasar lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam banyak sekali bentuk permainan sederhana dan atau tradisional. 4.1.1 Melakukan variasi gerak jalan ke banyak sekali arah. 4.1.2 Melakukan variasi lari ke banyak sekali arah. 4.1.3 Melakukan variasi lompat ke banyak sekali arah. 4.1.4 Melakukan variasi lempar ke banyak sekali arah
Sahabat Edukasi yang berbahagia... Dalam kesempatan kali ini, saya akan bagikan link download Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk guru maupun siswa SD/MI Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku yang dipakai di tahun pelajaran 2017/2018. Buku guru disusun sebagai pemandu penggunaan buku teks siswa di lapangan.
Sebagaimana diketahui bahwa buku teks siswa yang berbasis acara disusun sebagai salah satu penunjang penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan, yang sangat mengedepankan pencapaian kompetensi siswa sesuai dengan standar kelulusan yang ditetapkan. Karena hanya sebagai salah satu penunjang penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan, guru tidak diperlukan memakai buku ini sebagai satu-satunya buku panduan yang menjadi teladan dalam proses berguru mengajar di kelas.
Isi dari Buku Guru hanyalah contoh acara pembelajaran yang sanggup dilakukan di kelas. Guru mempunyai keleluasaan untuk membangun kegiatan pembelajaran sendiri yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Guru juga tetap harus membuka dan mempelajari Peraturan Pemerintah khususnya berkaitan dengan konsep penilaian dan pelaporan yang tidak sanggup diurai secara detil dalam buku ini.
Guna memperkaya wawasan dan keterampilan penerima didik, dibutuhkan kehadiran buku-buku penunjang. Jika perlu, sanggup saja guru memanfaatkan buku-buku KTSP yang sudah dimiliki sekolah, mengingat buku-buku tersebut didesain sebagai buku teks yang sarat materi. Guru maupun penerima didik juga sanggup memanfaatkan bahanbahan berguru lain yang relevan, termasuk ensiklopedia, banyak sekali buku yang membahas topik terkait pembelajaran, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Buku ini dibentuk dengan berlandaskan pada Kompetensi Dasar yang telah disusun oleh Kemendikbud. Demikian pula, buku ini telah melalui proses review, evaluasi, penyuntingan, dan mendapat catatan serta saran-saran perbaikan yang dilakukan baik oleh penelaah maupun tim editor di bawah pengawasan Kemendikbud. Berbeda dengan Buku Guru sebelumnya, atas instruksi dari Kemendikbud, kali ini Buku Guru tidak lagi dilengkapi dengan KI 1 dan KI 2, kecuali untuk PPKn. Namun demikian, dalam kesehariannya guru tetap melaksanakan proses pengamatan perkembangan perilaku spiritual dan perilaku sosial penerima didik.
Download Buku Kurikulum 2013 SD Kelas 1 Tema 3 Edisi Revisi Tahun 2017 selengkapnya sanggup diunduh pada tautan yang tersedia di bawah ini:
Demikian share link download buku guru maupun buku siswa Kurikulum 2013 untuk kelas 1 SD/MI Tema 3 (Kegiatanku) edisi revisi tahun 2017. Semoga bermanfaat dan terimakasih... ...!
Sahabat Edukasi yang berbahagia... Dalam kesempatan kali ini, saya akan bagikan link download Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk guru maupun siswa SD/MI Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku yang dipakai di tahun pelajaran 2017/2018. Buku guru disusun sebagai pemandu penggunaan buku teks siswa di lapangan.
Sebagaimana diketahui bahwa buku teks siswa yang berbasis acara disusun sebagai salah satu penunjang penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan, yang sangat mengedepankan pencapaian kompetensi siswa sesuai dengan standar kelulusan yang ditetapkan. Karena hanya sebagai salah satu penunjang penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan, guru tidak diperlukan memakai buku ini sebagai satu-satunya buku panduan yang menjadi contoh dalam proses mencar ilmu mengajar di kelas.
Isi dari Buku Guru hanyalah contoh acara pembelajaran yang sanggup dilakukan di kelas. Guru mempunyai keleluasaan untuk membangun kegiatan pembelajaran sendiri yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Guru juga tetap harus membuka dan mempelajari Peraturan Pemerintah khususnya berkaitan dengan konsep penilaian dan pelaporan yang tidak sanggup diurai secara detil dalam buku ini.
Guna memperkaya wawasan dan keterampilan penerima didik, dibutuhkan kehadiran buku-buku penunjang. Jika perlu, sanggup saja guru memanfaatkan buku-buku KTSP yang sudah dimiliki sekolah, mengingat buku-buku tersebut didesain sebagai buku teks yang sarat materi. Guru maupun penerima didik juga sanggup memanfaatkan bahanbahan mencar ilmu lain yang relevan, termasuk ensiklopedia, banyak sekali buku yang membahas topik terkait pembelajaran, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Buku ini dibentuk dengan berlandaskan pada Kompetensi Dasar yang telah disusun oleh Kemendikbud. Demikian pula, buku ini telah melalui proses review, evaluasi, penyuntingan, dan mendapat catatan serta saran-saran perbaikan yang dilakukan baik oleh penelaah maupun tim editor di bawah pengawasan Kemendikbud. Berbeda dengan Buku Guru sebelumnya, atas isyarat dari Kemendikbud, kali ini Buku Guru tidak lagi dilengkapi dengan KI 1 dan KI 2, kecuali untuk PPKn. Namun demikian, dalam kesehariannya guru tetap melaksanakan proses pengamatan perkembangan perilaku spiritual dan perilaku sosial penerima didik.
Download Buku Kurikulum 2013 SD Kelas 1 Tema 3 Edisi Revisi Tahun 2017 selengkapnya sanggup diunduh pada tautan yang tersedia di bawah ini:
Demikian share link download buku guru maupun buku siswa Kurikulum 2013 untuk kelas 1 SD/MI Tema 3 (Kegiatanku) edisi revisi tahun 2017. Semoga bermanfaat dan terimakasih... ...!
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan planning pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat evaluasi pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP diubahsuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Silabus
Silabus merupakan pola penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap materi kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
Kompetensi inti, merupakan citra secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari penerima didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan mekanisme yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan penerima didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk memilih pencapaian hasil berguru penerima didik;
alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
sumber belajar, sanggup berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber berguru lain yang relevan.
Silabus dikembangkan menurut Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun aliran tertentu. Silabus dipakai sebagai pola dalam pengembangan planning pelaksanaan pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu planning kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran penerima didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis biar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi penerima didik untuk berpartisipasi aktif, serta memperlihatkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis penerima didik. RPP disusun menurut KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
kelas/semester;
materi pokok;
alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban berguru dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
tujuan pembelajaran yang dirumuskan menurut KD, dengan memakai kata kerja operasional yang sanggup diamati dan diukur, yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan mekanisme yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
metode pembelajaran, dipakai oleh pendidik untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran biar penerima didik mencapai KD yang diubahsuaikan dengan karakteristik penerima didik dan KD yang akan dicapai;
media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk memberikan materi pelajaran;
sumber belajar, sanggup berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber berguru lain yang relevan;
langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
penilaian hasil pembelajaran.
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Perbedaan individual penerima didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan penerima didik.
Partisipasi aktif penerima didik.
Berpusat pada penerima didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, penemuan dan kemandirian.
Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk menyebarkan kegemaran membaca, pemahaman bermacam-macam bacaan, dan berekspresi dalam banyak sekali bentuk tulisan.
Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan aktivitas santunan umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber berguru dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.