Saturday, 28 November 2020

Lebih Cerdik Kurikulum Pendidikan Di Negara Finlandia

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Salah satu prinsip kurikulum di Finlandia yaitu Non-discrimination and equal treatment yang berarti tidak ada diskriminasi dan menerima perlakuan yang sama.

Di Finlandia semua anak punya hak sama dalam pendidikan, tidak dibedakan antara si kaya dan si miskin dan semua sekolah tidak dibedakan baik itu sekolah favorit atau tidak.

Jadi siswa bisa masuk ke sekolah mana saja sebab semua sekolah sama. Hal lain yang menciptakan sistem pendidikan di Finlandia berbeda yaitu sebab tidak ada assessment atau penilaian.

Siswa-siswa di Finlandia dibimbing untuk mempunyai hak yang sama dikala belajar, maka tidak heran kalau di dalam kelas mereka mempunyai minimal dua guru untuk mengajar, 1 bertindak sebagai guru utama dan 1-nya sebagai asisten.

Di sisi lain menurut hak dasar warga Finlandia, prinsip Receive understanding and have their say in accordance with their age and maturity yaitu mendapatkan pemahaman dan pendapat sesuai umur dan kedewasaan.

Jadi mereka mempunyai hak mendapatkan ilmu sesuai umur mereka tanpa diskriminasi. Mereka juga mendapatkan pemberian Istimewa kalau diharapkan menyerupai anak cacat dan bawah umur yang membutuhkan waktu ekstra akan mempunyai kelas pemanis untuk diajarkan secara khusus supaya mereka mendapatkan hal yang sama menyerupai anak lainnya.

Dari segi mata pelajaran di Finlandia mempunyai 6 mata pelajaran inti yang semuanya terbungkus dengan kata orientation. kenapa ada kata orientation?

Karena kurikulum di Finlandia mempunyai konsep gagasan bahwa 6 mata pelajaran ini bukan mengharuskan siswa berguru isi dari seluruh pelajaran ini namun mengajak anak didik untuk mulai memperoleh kemampuan menjelajah dan memahami fenomena-fenomena alam yang ada di sekitar mereka.

Maka kalau anda melihat ada tiga kata yang digunakan di sini yaitu examine, understand, & experience. Makara siswa melatih kemudian memahami dan mencoba.

Jadi pada hakikatnya siswa di Finlandia tidak berguru isi dari buku-buku tetapi berinteraksi dengan ilmu-ilmu tersebut. Tentunya dengan kemudahan yang lengkap di setiap sekolah, baik desa maupun kota.

Hal menarik lainnya yaitu bagaimana seorang guru mengajar di Finlandia tidak sebatas hanya di dalam kelas. Siswa diajak mengekplorasi pengetahuan secara pribadi di luar kelas dikala materi asuh berkaitan dengan lingkungan.

Jadi dalam hal ini siswa tidak semata-mata berguru teori namun terjun ke lapangan untuk membuka wawasan mereka ihwal alam demi mendapatkan pengetahuan dari pengalaman secara langsung.

Jangan heran kalau di Finlandia ada yang namanya Parental engagement, orang renta siswa juga terlibat dalam pendidikan anak jadi mereka juga secara tidak pribadi mempunyai ikatan kerjasama dengan sekolah.

Tujuannya yaitu supaya memungkinkan pihak sekolah tahu talenta anak secara akurat lebih dini jadi apa yang diharapkan si anak lebih tersalurkan di sekolah dengan isu dari orangtuanya ke pihak sekolah, luar biasa bukan? Dan ini mereka lakukan dalam bentuk diskusi bersama orangtua dan staff.

Tidak hanya itu, orang renta juga mempunyai hak mengevaluasi kurikulum sehingga mereka punya hak memperlihatkan saran untuk perkembangan si anak. ini yaitu tugas aktual orangtua dalam pendidikan.

Jadi orangtua di Finlandia tidak sekedar mendaftarkan anak ke sekolah dan terus selesai, mereka punya tanggungjawab sebagai orangtua untuk memonitor kemajuan si anak dengan baik melalui keterlibatan memperlihatkan saran dan pendapat untuk perbaikan kurikulum kalau dibutuhkan.

Referensi artikel : http://edukasi.kompasiana.com

No comments:

Post a Comment