Tuesday 25 August 2020

Lebih Cendekia Direktorat Pelatihan Pendidikan Keluarga Kemdikbud Ri Tahun 2015 Mulai Terbentuk

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Seperti pada wacana yang sebelumnya muncul yakni akan adanya Direktorat Keayahbundaan yang pada risikonya di tahun 2015 ini dibentuklah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Terkait dengan telah dibentuknya Ditjen Pembinaan Pendidikan Keluaraga ini, berikut share dari situs Kemdikbud RI selengkapnya…

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk unit gres dengan nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga yang menangani pendidikan keluarga dan keorangtuaan.

Berdasarkan persetujuan Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 11 tahun 2015 perihal Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menandakan bahwa Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud.

Direktorat gres tersebut akan mempunyai empat subdirektorat yaitu :

1.   Subdirektorat Pendidikan Bagi Orangtua,
2.   Subdirektorat Pendidikan Anak dan Remaja,
3.   Subdirektorat Program dan Evaluasi, serta
4.   Subdirektorat Kemitraan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Ella Yulaelawati menyampaikan, nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga dirasa lebih sempurna dibandingkan Direktorat Keayahbundaan yang diusung sebelumnya alasannya yaitu direktorat ini tidak hanya menunjukkan ruang bagi orang renta utuh tetapi juga ruang bagi orang renta tunggal. “Kami telah menjaring masukan dan melaksanakan curah pendapat dengan akademisi, komunitas, penggiat pendidikan keorangtuaan, dan beberapa pihak yang terkait,” katanya ketika diwawancarai di kantor Kemendikbud selesai pekan lalu.

Ella menyebutkan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga mempunyai beberapa kegiatan utama di antaranya : penanganan sikap perundungan (bullying), pendidikan penanganan remaja, penguatan prestasi belajar, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan abjad dan kepribadian, serta pendidikan sikap destruktif.

“Direktorat gres ini juga akan berbagi kegiatan pencegahan perdagangan orang, narkoba, dan HIV AIDS supaya keluarga Indonesia menjadi lebih kuat,” ujarnya.

Sasaran utama yang ingin dicapai dari sejumlah kegiatan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud di atas yaitu meningkatnya terusan dan mutu layanan pendidikan khususnya pendidikan keluarga bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan keluarga tersebut tidak hanya meliputi orang renta kandung saja tetapi juga wali atau orang remaja yang bertanggung jawab dalam mendidik anak.

Layanan pendidikan keluarga yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud dimaksudkan supaya masyarakat Indonesia yang berusia remaja mengetahui dan memahami perihal cara mendidik anak semenjak janin sampai tumbuh dewasa. Kemendikbud menargetkan sampai 2019 sejumlah 4.343.500 orang remaja akan memperoleh layanan pendidikan keluarga tersebut. (Yohan Rubiyantoro/HK/Agi Bahari)

No comments:

Post a Comment