Tuesday, 25 August 2020

Lebih Pintar Mendikbud Tidak Oke Moratorium Un (Ujian Nasional)

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan lebih menentukan untuk memperbaiki pelaksanaan ujian nasional (UN) ketimbang moratorium. Terlebih jikalau moratorium itu disebabkan oleh ada kebocoran soal setiap tahunnya. Ia menganggap problem tersebut sanggup diatasi dengan melaporkannya ke kepolisian dan Kemendikbud.

"Solusinya yang harus diperbaiki. Apakah kita sudah tepat dalam menjalankan ujian itu? Apakah kalau belum tepat kemudian kita hentikan? Nah, sebaiknya jikalau menemukan kebocoran soal segera laporkan jangan cuma diobrolkan saja. Biar sanggup diproses secara hukum," ujar Menteri Anies usai berorasi kebudayaan di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/4/2015).

Mendikbud mengatakan, dalam mengevaluasi sesuatu jangan pribadi mengambil perilaku dengan spontan. Lebih baik, kata dia, mengoreksi kekurangan UN setiap tahunnya dan memperlihatkan hukuman kepada guru yang membocorkan soal-soal UN tersebut.

"Lebih baik kita koreksi. Kita terus sempurnakan. Jika masih banyak ratusan ribu guru yang menjaga amanah, masak dikalahkan dengan satu dua orang yang curang. Justru kita akan beri hukuman yang menjadi pengkhianatnya. Harus diproses secara aturan dan dibui biar memperlihatkan dampak jera," katanya.

Mendikbud mengakui kebocoran soal UN di beberapa kawasan sanggup dilihat dari hasilnya. Kebocoran tersebut sanggup dengan gampang diketahui jikalau ada kelonjakan nilai di suatu kawasan yang dulunya menerima nilai rendah. Menteri Anies berjanji akan menyelidikinya jikalau menemukan hal serupa.

"Kita sanggup melihat apakah soal-soal itu digunakan di beberapa kawasan atau tidak dari jawabannya. Karena selama ini kita punya rujukan tanggapan tiap-tiap sekolah dan tiap-tiap daerah," katanya.

No comments:

Post a Comment