Tuesday, 25 August 2020

Lebih Cerdik Hari Buku Sedunia Setiap Tanggal 23 April, Momentum Sempurna Peningkatan Kebiasaan / Budaya Membaca

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Membaca sanggup membuka dunia, dengan membaca, seseorang sanggup mengetahui hampir apapun yang ia ingin ketahui tanpa pergi ke suatu daerah tentunya. 

Karena pembaca sanggup mengetahui segala informasi yang diperlukan dari buku-buku yang ditulis oleh para penulis profesional di bidangnya masing-masing.

Di negara-negara maju pun sudah terbukti bahwasannya kebudayaan baca yang ada dalam suatu masyarakat di suatu negara tersebut mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan tentunya akan besar lengan berkuasa pada kemajuan suatu negara dalam waktu yang relatif cepat. 

Terlebih pada lingkungan sekolah, bagi penerima didik membaca itu ialah “makanan otak”, di mana dengan membaca meraka akan sanggup lebih meningkatkan pemahaman terhadap suatu pembelajaran sekaligus sanggup menyebarkan serta memperluas wawasan pengetahuan yang lebih berkualitas dan komprehensif.

Dengan begitu, bila kuantitas membaca pada buku-buku yang konkret serta membaca dengan berorientasi pada kualitas, maka pada alhasil SDM si pembaca pun dipastikan akan sanggup meningkat dari waktu ke waktu. Sehubungan dengan hari buku sedunia yang dirayakan setiap tanggal 23 April ini, berikut share info khusus yang terkait hari buku sedunia yang bertajuk “Selamat Hari Buku Sedunia” dari situs Kemdikbud selengkapnya…

Hari Buku Sedunia! World Book Day atau Hari Buku Sedunia ialah program tahunan yang dirayakan setiap tanggal 23 April. Acara ini mulai dianjurkan oleh UNESCO pada 23 April 1995. Pada Hari Buku Sedunia, aneka macam negara menyelenggarakan kegiatan untuk membuka mata masyarakat mengenai dunia membaca, dunia penerbitan buku, sampai hak cipta. Hari Buku Sedunia juga menjadi momen untuk mengajak masyarakat lebih mengenali karya-karya atau materi bacaan yang menarik.

Berdasarkan data UNESCO tahun 2012, indeks minat baca Indonesia gres mencapai 0,0001. Artinya, dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada satu yang mempunyai minat baca. Sementara dari data Survey Badan Pusat Statisitik (BPS) pada tahun 2012, didapatkan bahwa sumber informasi penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas diperoleh dari televisi (91,68 %), dan hanya sekitar 17,66 % yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. Data Bank Dunia pun mengatakan minat baca anak Indonesia termasuk rendah, yaitu sekitar 51,7 %,  lebih rendah dari Philipina 52,6 %, Thailand 65,1 %, Singapura 74 % dan Jepang 82,3 %.
Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan minat baca generasi bangsa, khususnya anak-anak. Perpustakaan Kemendikbud akan menggelar kegiatan “Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak”. Kegiatan ini akan berlangsung pada bulan Mei 2015.

Kegiatan “Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak” bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku, serta meningkatkan minat baca pada anak. Membacakan buku buat anak mempunyai dampak luar biasa pada perkembangan anak. Dalam kegiatan ini, direncanakan Mendikbud Anies Baswedan akan membacakan buku dongeng di depan bawah umur usia dini.



Selain itu, para guru dan orang bau tanah juga sanggup mengikuti workshop Read Aloud untuk bekal membacakan buku dongeng bagi anak-anak. Read Aloud ialah metode mengajarkan membaca yang paling  efektif untuk bawah umur alasannya dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Orang bau tanah dan guru yang membacakan dongeng kepada bawah umur sanggup menjadi referensi bagi anaknya (reading role model). (Desliana Maulipaksi)

Referensi artikel : Selamat Hari Buku Sedunia! – Kemdikbud RI

No comments:

Post a Comment