Tuesday, 25 August 2020

Lebih Pintar Cara Berguru Unik Anak Seorang Petani

Sahabat Edukasi yang berbahagia… Petani ialah profesi terbaik yang membanggakan untuk negeri tercinta, di mana swasembada pangan merupakan produk dari petani-petani Indonesia. 

Maka saya pun sebagai anak dari seorang petani ikut bangga, bahkan semenjak usia SD hingga kuliah pun, kalau hari libur, saya pun secara eksklusif membantu orang bau tanah saya mulai dari mencangkul, merumput, mencari kayu bakar, pikul-memikul, hingga dengan panen-memanen.

Walaupun begitu, dari kecil memori itu tak pernah hilang dari ingatanku, di mana sewaktu kecil saya ke ladang pun selalu membawa buku kecil, mulai dari kamus saku, buku-buku rangkuman yang ukurannya tidak terlalu besar lainnya. 

Uniknya waktu itu, buku-buku itu tidak saya bawa pulang, memang untuk saya tinggal saja di sana dengan saya selipkan di atap gubuk ayah saya.

Dan dari dulu hingga dengan saya menulis artikel ini, akidah itu tak sedikitpun berubah, di mana dengan berguru yang aktual akan selalu menjadi investasi besar di kemudian hari, entah jadi apapun nanti yang terang saya yakin ini akan berguna, menyerupai halnya ketika saya pergi ke ladang yang kebetulan berada di tengah hutan waktu itu, ketika yang kita bawa hanya cangkul, maka sepulang dari ladang, kita tidak akan dapat membawa kayu bakar yang manis yang yummy dibawanya dan siap pakai untuk dibakar tentunya.


Lain halnya ketika di ladang itu saya membawa kapak, maka kayu bakar yang ideal pun terbawa bukan? Karena mustahil cangkul dipakai untuk membelah kayu, sama halnya segala urusan akan baik ketika diserahkan kepada orang yang hebat / berkompeten pada bidangnya.

Maka kesimpulannya, dengan semakin banyak ilmu yang kita siapkan untuk masa depan, maka kemungkinan untuk mendapat sesuatu yang lebih baik dan bernilai lebih besar daripada hanya mempersiapkan satu macam bidang keilmuan saja menyerupai halnya ketika pergi ke ladang yang kebetulan berada di tengah-tengah hutan, maka bukan hanya cangkul dan sabit yang dibawa tapi juga kapak untuk mendapat kayu bakar menyerupai yang sudah saya ulas di atas.

Belajar waktu kecil itu sungguh menyenangkan, dikala menggembala kambing sambil membawa buku pelajaran, dan dikala membantu orang bau tanah ke ladangpun membawa kamus saku. Dan tentu membacanya ketika jam istirahat datang biasanya sesudah sarapan pagi, di tengah hari, dan dikala menjelang pulang. 

Dan alhamdulillaah dikala ini sungguh terasa betul efek positifnya dan hampir mensugesti dalam setiap sesi kehidupan yang semakin lebih bermakna. Semoga kesuksesan dan kebahagiaan selalu mengiringi kita… Aamiin… …!

No comments:

Post a Comment